Jakarta –
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan melanjutkan pajak barang mewah yang dikenakan pemerintah (PPnBM DTP), pajak pertambahan nilai (DTP) kendaraan listrik bertenaga baterai (KLBB) dan perumahan pada tahun 2025.
“Kita lanjutkan tahun depan dan segera dibicarakan dengan Kementerian Keuangan,” ujarnya dalam jumpa pers di Hotel Four Seasons, Minggu (11/3/2024).
Tak hanya itu, pemerintah juga akan melanjutkan kebijakan terkait pengaturan Kredit Usaha Tani (KUR) dan Meja Kerja Tani (alsintan). Insentif kredit untuk investasi guna membantu industri padat karya dibahas.
“Dan juga diajukan usulan baru untuk kredit investasi atau revitalisasi industri yang memiliki banyak pekerjaan,” lanjutnya.
Menurut Airlangga, alasan berbagai insentif terus diberikan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah untuk mendukung daya beli masyarakat yang menurutnya mengalami penurunan.
“Pertama, kita melihat daya beli masyarakat masih tergolong rendah sehingga pertumbuhan harus didorong,” jelasnya.
Menurut Airlangga, potongan PPN DTP merupakan salah satu elemen yang sangat dibutuhkan masyarakat kelas menengah. Menurutnya, pembelian rumah dan mobilitas merupakan kebutuhan penting bagi masyarakat kelas menengah.
“Makanya dua hal ini kami usulkan untuk diperpanjang. Berapa lama diperpanjang? Masih ada pembahasan dengan Menteri Keuangan,” jelasnya.
Simak Video: Rapat Koordinasi Presiden Airlangga, 13 Arahan Prabowo Dibahas
(apakah/jika)