Jakarta –
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, terdapat risiko ketidakpastian pasar keuangan global yang kembali meningkat pada Oktober 2024. Ia mengatakan, terdapat ketegangan geopolitik tidak hanya antara Israel dan Palestina, tetapi juga dengan Hizbullah.
“Pertumbuhannya jauh lebih tinggi secara geopolitik sehingga mempengaruhi dinamika keuangan global,” kata Mulyani dalam konferensi pers KSSK di Gedung Bank Indonesia (BI), Jakarta Pusat, Jumat (18/10/). 2024).
Mengingat ketegangan geopolitik tersebut, Sri Mulyani dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mewaspadai dampaknya terhadap Indonesia.
“Ketidakpastian keuangan global yang semakin meningkat di kawasan Timur Tengah harus terus kita waspadai dengan kebijakan moneter yang tepat agar Indonesia dalam hal ini Komite Stabilitas Sistem Keuangan dapat memitigasi dampak global spillovers,” jelasnya.
Namun perekonomian Indonesia tetap mengambang di tengah ketegangan geopolitik menjelang Oktober 2024.
Bendahara Negara memperkirakan perekonomian Indonesia akan tumbuh di atas 5% pada kuartal III tahun 2024. Hal ini akan melanjutkan kinerja positif perekonomian pada kuartal II tahun 2024.
“Di tengah dinamika tersebut, perekonomian Indonesia masih tetap baik. Perekonomian dalam negeri kita diperkirakan tumbuh di atas 5% pada kuartal III hingga September. BPS akan segera mengeluarkan (pengumuman) bulan depan,” tutupnya. (adalah / gambar)