Jakarta –
Tanda-tanda merokok tidak akan bertahan selama penerbangan. Ternyata, itu bukan sekadar tanda merokok.
Federal Aviation Administration (FAA) menghapus tombol untuk membatalkan rambu larangan parkir di pesawat dan meninggalkan rambu tersebut selama penerbangan. Melansir The Sun, Jumat (8/11/2024), reformasi akan dimulai pada akhir bulan ini.
Sinyal dilarang menembak dipertahankan selama penerbangan, termasuk pendaratan, lepas landas, lepas landas, dan mendarat.
FAA mengambil keputusan tersebut setelah sejumlah penerbangan AS ditunda pada bulan Februari karena tanda merokok tidak berfungsi.
Namun, meski tanda-tanda merokok sudah tidak relevan lagi, namun tetap sangat bermanfaat.
“Meskipun tanda dilarang merokok mungkin tampak seperti praktik kuno, namun tanda tersebut masih berguna untuk berbagai alasan,” kata Maddi Bourgerie, pakar perjalanan di RVshare.
Pertama, ini tentang kesehatan dan keselamatan. Tanda-tanda ini mempromosikan lingkungan bebas asap rokok bagi penumpang dan awak kapal.
Tidak adanya tanda merokok juga melindungi maskapai penerbangan dari kemungkinan tuntutan hukum. Maddy menjelaskan bahwa dengan adanya sinyal-sinyal ini, maskapai penerbangan memiliki jaring pengaman jika terjadi insiden terkait kebakaran di dalam pesawat.
Umumnya maskapai penerbangan akan memberi tahu penumpang tentang pembatasan bandara. Meskipun kebanyakan orang tahu bahwa merokok dilarang keras, larangan terhadap produk rokok lainnya, seperti vape dan rokok elektrik, merupakan hal yang lumrah karena tidak menimbulkan bencana.
Muddy juga membeberkan hal lain mengenai rambu dilarang merokok, rambu tersebut sudah ada selama 30 tahun, padahal sebelumnya merokok dilarang karena alasan kepatuhan.
“Banyak prosedur dan protokol telah dipertahankan untuk konsistensi dan transparansi.
Meskipun penumpang tidak boleh menyalakan atau merokok, penumpang boleh membawa rokok, vape, dan bahan merokok lainnya di dalam tas jinjing. Tonton video “Video: Pesawat kecil jatuh di Arizona, 4 orang tewas” (bnl/fem)