Jakarta –
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Badan yang merupakan gagasan manajer investasi besar di Indonesia ini disebut-sebut akan menjadi cikal bakal superholding BUMN dan diharapkan sekelas dengan Temasek asal Singapura.
Berdasarkan dokumen yang beredar di kalangan pengusaha dan dilihat ANBALI NEWS, Danantara akan mengelola aset yang sangat besar. Pada tahap awal, dana atau dana kelolaan (AUM) Danantara akan mencapai US$10,8 miliar atau setara Rp170,62 triliun (kurs Rp15.799) yang akan bersumber dari Otoritas Investasi Indonesia (INA).
Pada tahap selanjutnya, sebanyak 7 BUMN akan dikonsolidasikan ke dalam Danantara. Ketujuh perusahaan pelat merah tersebut adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) ) . , ) Tbk, dan negara pemegang pertambangan MIND ID.
Danantara juga akan membawahi Lembaga Manajemen Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) yang merupakan dana kekayaan negara (SWF) Indonesia.
Jika konsolidasi berjalan lancar, Danantara diperkirakan akan mengelola AUM sebesar $600 miliar atau sekitar Rp 9,479 triliun. Rinciannya, aset Bank Mandiri Rp2,174 triliun, BRI Rp1,965 triliun, PLN Rp1,671 triliun, Pertamina Rp1,412 triliun, BNI Rp1,087 triliun, Telkom Indonesia Rp318 triliun, dan Mindina Se Telkom Indonesia Rp 1,671 triliun adalah triliun sher.
Jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi $982 miliar di tahun-tahun mendatang. Danantara juga bertujuan menjadi dana kekayaan negara (SWF) terbesar keempat di dunia.
“Dantantara akan menjadi SWF terbesar keempat di dunia,” demikian isi dokumen tersebut.
Sebelumnya, Kepala BP Danantara Investment angkat bicara mengenai nasib INA jika Danantara berhasil terbentuk. Ia mengatakan, INA nantinya akan dikonsolidasikan ke dalam Danantara.
“(Nasib INA?) Nanti semua akan dikonsolidasi. Nanti akan dikonsolidasi di Danantara,” kata Mulliaman di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (11/6/2024). Simak video “Video Prabowo Lantik Luhut dan Wiranto Jadi Penasihat Khusus Presiden” (ily/kil)