Jakarta –
Tramadol merupakan obat pereda nyeri yang hanya bisa diperoleh dengan resep dokter. Obat ini tidak dianjurkan untuk pengobatan nyeri kronis jangka panjang.
Penggunaan tramadol dapat menyebabkan ketergantungan jika dikonsumsi secara teratur, meskipun dikonsumsi dalam jangka waktu singkat sesuai anjuran dokter. Oleh karena itu, penggunaan obat ini tidak boleh diabaikan
Tramadol digunakan untuk meredakan nyeri sedang hingga parah dalam jangka pendek, termasuk nyeri setelah operasi, Healthdirect melaporkan. Obat ini merupakan pilihan terakhir bila obat pereda nyeri lainnya tidak mempan dan tidak dapat ditoleransi.
Tramadol termasuk dalam kelompok obat yang disebut pereda nyeri opioid. Obat ini bekerja langsung pada reseptor opioid di sistem saraf pusat. Efek pereda nyeri bekerja dengan mengganggu cara saraf memberi sinyal nyeri antara otak dan tubuh
Semua obat opioid, termasuk tramadol, memiliki efek samping, seperti masalah pernapasan yang mengancam jiwa. Efek samping lainnya antara lain: Sembelit Sakit kepala Kecapekan dan kantuk setelah minum obat Kehilangan nafsu makan Mual dan muntah Berkeringat Kelemahan otot.
Ada risiko efek samping yang lebih besar jika: Anda menggunakan tramadol untuk pertama kalinya Setelah meningkatkan dosis. Usia Anda mempunyai masalah paru-paru
Tramadol merupakan pereda nyeri yang ampuh terutama untuk kondisi sedang hingga berat. Penggunaannya dapat menyebabkan kantuk sehingga tidak dianjurkan mengonsumsi tramadol sebelum melakukan aktivitas yang memerlukan konsentrasi tinggi.
Penggunaan tramadol juga dapat menyebabkan ketergantungan, meskipun dikonsumsi sesuai dosis yang ditentukan dokter. Jika penggunaan dihentikan secara tiba-tiba, seseorang mungkin mengalami gejala putus obat opioid. Misalnya saja keringat berlebih, rasa cemas, gemetar, mata berair, menguap terus menerus, dan gangguan tidur.
Tramadol biasanya tidak diresepkan jika pasien mengalami gangguan fungsi ginjal dan hati. Begitu pula jika pasien sering mengonsumsi alkohol dan obat lain yang menyebabkan kantuk, cara pemberian dan dosis tramadol
Konsumsi dan dosis tramadol harus disesuaikan dengan resep dokter. Jangan menggunakannya sembarangan. Tramadol hanya bisa dibeli dengan resep dokter.
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet oral, terkadang dalam bentuk cair. Tramadol tersedia dalam bentuk tablet yang dikombinasikan dengan parasetamol. Dokter akan meresepkan obat tramadol dalam bentuk yang sesuai dengan kondisi yang Anda derita.
Jika tramadol dan parasetamol diresepkan bersamaan, pastikan Anda tidak mengonsumsi obat lain yang mengandung parasetamol. Sebab bisa meningkatkan risiko overdosis paracetamol. Simak video “Video Kepala BPOM: 94 Persen Bahan Baku Farmasi Kita Impor” (azn/fila)