Jakarta –
Senin pekan lalu, Presiden Prabowo Subianto melantik para Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara. Di bidang perekonomian, sebagian besar menteri sudah menduduki jabatan tersebut sejak pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin.
Mulai dari Menteri Keuangan Kesri Mulyani Indrawati, Menteri Koordinator Perekonomian Erlanga Hartarto, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Karthasamita dan lainnya.
Alhasil, harta benda para menteri tersebut dialihkan ke K.P.K. Hal itu tertuang dalam Laporan Barang Milik Penyelenggara Pemerintahan (LHKPN). Laporan tersebut menunjukkan beberapa menteri memiliki kekayaan yang sangat besar bahkan mencapai triliunan rupee.1. Sakthi Vahyu Trengono
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakiti Wahyu Trengono merupakan menteri senior pertama di pemerintahan Merah Putih yang memiliki aset senilai $2,6 triliun. Dia mengumumkan properti untuk tahun 2023 pada 26 Maret 2024.
Sakti melaporkan, 48 lokasi dan bangunan yang tersebar di Bekasi, Saragen, Cianjur, Jakarta Selatan, Buleleng, Boyolali, Karanganyar dan Sleiman bernilai total $91 miliar.
Ia juga mencontohkan tiga kendaraan dan mesin senilai total 1,8 miliar, harta bergerak lainnya Rp22,9 miliar, surat berharga Rp2,2 triliun, kas dan setara kas 156,1 miliar, dan harta lainnya 166 birr 9 miliar. Apalagi tidak ada hutang.2. Eric Thohir
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erik Tohir memiliki aset senilai $2,3 triliun, menjadikannya menteri terkaya kedua di Republik Indonesia. Dia menyampaikan laporannya periode 2023 ke Komisi Pemberantasan Korupsi pada 27 Maret 2024.
Erick tercatat memiliki 34 properti dan bangunan senilai 419,6 miliar yang tersebar di Dipok, Bekasi, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Pasuruan, Bogor, Tanjang, dan Mangarai Barat. Ada juga empat alat dan mesin transportasi senilai 4,96 miliar birr.
Eric juga memiliki aset bergerak lainnya senilai $28,5 miliar. Menjamin 1,7 miliar rubel; Kas dan setara kas 192,3 miliar rubel. Namun, konon ia memiliki utang sebesar 203 miliar birr. Rosana Roeslani
Rosanne Percasa Roslani memiliki kekayaan bersih $860,7 miliar. Hal itu diungkapkan LHKPN pada 10 Juni 2024 terkait masa jabatan terakhirnya sebagai Wakil Menteri BUMN.
Orang yang saat ini menjabat Menteri Investasi dan Kepala Hilir/Badan Penanaman Modal ini memiliki 26 lokasi dan bangunan yang berlokasi di Sumbawa, Mangarai, Lombok Barat, Denpasar, Klungkung, Badung, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara.
Kemudian mereka menjadi pemilik empat alat transportasi dan mesin senilai 3,1 miliar birr. Roseanne juga memiliki aset bergerak lainnya senilai $18,1 miliar. Menjamin 17,8 miliar rubel; Kas dan setara kas 61,6 miliar rubel; serta aset lainnya senilai Rp248,8 miliar; Dan Anda tidak berhutang apa pun.4. Airlangga Hartarto
Pada tahun tersebut Pada 26 Maret 2024, Menteri Koordinator Perekonomian Erlanga Hartarto melaporkan kepada Komite Pemberantasan Korupsi perkiraan kekayaan sebesar Rp 411,6 miliar untuk tahun 2023.
Menurut catatan, perusahaan ini memiliki tujuh lokasi dan bangunan senilai $107,8 miliar di Jakarta Selatan, Gianyar, Australia, dan Manado. Lalu ada lima unit alat dan mesin angkut senilai total 2,8 miliar birr.
Erlanga juga melaporkan harta bergerak lainnya senilai Rp 873.500.000. Surat Berharga Rp 56,4 miliar; Kas dan setara kas 305,8 miliar rubel; Aset lainnya Rp 16,6 miliar. Namun, dilaporkan memiliki utang sebesar $78,9 miliar. Bahleel Lahadya
Bahlil Lahadalia yang dilantik menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan harta senilai Rp310,4 miliar ke KPK pada 1 April 2023 saat masih memimpin Kementerian Investasi/BKPM.
Bahlil mengaku memiliki 18 properti dan bangunan senilai $291,6 miliar di Jayapura, Gianyar, Jakarta Selatan, dan Saragen. Kemudian untuk angkutan dan permesinan, ia hanya memiliki dua mobil seharga total Rp 98.400.000.
Bahlil juga melaporkan bahwa uang dan dokumen keuangan senilai 1,6 miliar birr dan 17 miliar birr disita. Apalagi, dia mengaku tidak punya utang.
TONTON: Video Resmi Pelantikan 48 Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran
(fdl/fdl)