Jakarta –
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya pengurangan energi dan pertambangan. Indonesia sudah tidak mampu lagi bersaing dengan negara lain.
Kekayaan alam Indonesia harus bisa diolah di dalam negeri dan nilai tambahnya bisa diwujudkan di dalam negeri.
Jokowi mengatakan Indonesia telah mengirimkan barang berbahaya selama 400 tahun. Akibatnya, kekayaan negara lain, manfaat dari aktivitas tambahan yang dinikmati negara lain. Meskipun pengekspor bahan mentah terbesar di dunia telah menjadi negara berkembang, Indonesia masih terus berkembang.
“Nilai tambah itu harusnya di dalam negeri, bukan barang-barang berbahaya yang kita kirimkan lalu dinikmati di negara lain, tidak bisa dikatakan lagi, lapangan kerja nyata yang tercipta di sana, mereka tertarik pada keuntungan,” kata Jokowi Agenda Peringatan HUT Tambang dan Energi ke-79, Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2024).
“Kita sudah 400 tahun mengekspor barang-barang berbahaya, yang kaya, negara-negara maju, kita tidak bisa melompat,” tegas Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi menegaskan pentingnya terus memperkuat ancaman tersebut. Pemerintah tidak boleh berkecil hati, kebijakan tambahan harus diterapkan di dalam negeri.
Jangan biarkan Indonesia mundur. Apapun tantangannya, Indonesia harus mampu mengatasinya.
“Ini yang sering saya sampaikan tentang pentingnya arus ini. Industri sedang down. Ini penting sekali. Tidak boleh ada yang mundur dalam hal ini apapun alasannya,” pungkas Jokowi.
(hal/jam)