Jakarta –
Perwakilan Indonesia menyambut kedatangan Presiden Prabowo Subianto dalam perjalanan bisnisnya ke Tiongkok. Pengusaha tersebut antara lain Bos Sinarmas Franky Widjaja, Bos Artha Graha Network Tomy Winata, menurut video Instagram Ketua KADIN Indonesia Anindya Bakrie.
CEO Arsari Group Hashim Djojohadikusumo dan adik laki-laki Prabowo juga terlihat. Anindya mengatakan, kunjungan Prabowo ke China merupakan perjalanan pertamanya ke luar negeri sebelum mengunjungi negara lain.
“Selamat datang atas kedatangan Presiden @prabowo di Beijing, China. Presiden sudah tiba di China untuk kunjungan kenegaraan dan sudah memulai kunjungan ke negara lain seperti Amerika, Peru, Brazil, dan Inggris,” kata Anindya melalui Instagram pribadinya. , @anindyabakrie, pada Sabtu (9/11/2024) terlihat.
“Saya selaku Ketua Kadin Indonesia dan Ketua Dewan Pertimbangan Bisnis APEC Indonesia (ABAC) mendampingi. Sebelumnya saya bersama Anggota Dewan Kadin Indonesia Pak Hashim Djojohadikusumo,” ujarnya. dikatakan.
Anindya mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan kunjungan dan pertemuan dengan beberapa pihak di Tiongkok untuk mencari peluang kerja sama kedua negara. Hal ini mendukung tujuan Prabowo yang menargetkan 8% perekonomian.
“Awal perjalanan kami bertemu dengan Pak @djauharioratmangun, Duta Besar RI untuk RRT. Kemudian kami melakukan perjalanan bisnis ke CCTC (China Construction Technology Consulting) bersama Pak Hashim dan Wakil Menteri Perumahan Rakyat @ fahrihamzah,” ujarnya.
Hal itu dilakukan untuk mendukung pelaksanaan program pemerintah Pak Prabowo yang membangun tiga juta rumah setahun untuk rakyat. Anindya juga bertemu dengan perusahaan perikanan terbesar dunia serta perusahaan pertanian di Negeri Tirai Bambu.
“Ini tentang kebijakan Pak Prabowo tentang pengampunan utang kepada petani dan nelayan dan bagaimana mereka bisa bangkit kembali,” kata Anindya.
Menurutnya, kunjungan Prabowo ke China merupakan awal penting bagi kepemimpinannya dalam menjalin hubungan dengan luar negeri. Anindya juga berharap dapat memperkuat posisi Indonesia di dunia dan mendorong lebih banyak investasi dan kerja sama.
(ily/jam)