PBB: Banjir Spanyol Bukti Cuaca Ekstrem Global

Jakarta –

Organisasi Meteorologi Perserikatan Bangsa-Bangsa (WMO) mengatakan banjir di Spanyol, yang menewaskan 211 orang, termasuk bencana cuaca terburuk di dunia.

Spanyol dilanda badai dahsyat dan banjir besar pada Selasa dan Rabu pekan lalu. Hujan deras selama delapan jam setara dengan hujan satu tahun.

Wilayah timur Valencia, yang merupakan tujuan wisata populer, terkena dampak paling parah. Hujan deras dan tanah longsor menghancurkan banyak orang dan menghancurkan rumah mereka. Separuh dari 150.000 rumah tidak mempunyai listrik. Mobil-mobil bertumpuk di tengah jalan.

“Tahun ini, hampir setiap minggu, kami melihat gambar-gambar mengejutkan seperti ini,” kata Clare Nullis, juru bicara Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), dalam konferensi pers di PBB, seperti dikutip Reuters, Senin (4/11/ ). 2024).

“Curah hujan yang memecahkan rekor dan banjir besar di Spanyol, yang telah menyebabkan puluhan kematian, gangguan besar dan kerugian ekonomi besar-besaran, adalah yang terbaru dari serangkaian bencana yang menimpa masyarakat di seluruh dunia,” tambahnya.

Nullis juga mengatakan, permasalahan lahan saat ini semakin meningkat, salah satunya disebabkan oleh banyaknya air dan kekurangan air. Ia mengatakan, kenaikan suhu udara sebesar satu derajat dapat meningkatkan kapasitas total atmosfer dalam menampung uap air sebesar 7 persen seiring dengan pemanasan global.

Panel Perubahan Iklim ICC mengatakan bahwa kejadian cuaca ekstrem yang menyebabkan banjir dan kekeringan menjadi semakin parah.

Peristiwa ini mungkin terjadi akibat perubahan iklim akibat aktivitas manusia yang terkait dengan polusi atau lingkungan, kata juru bicara WMO.

“Badai serupa telah terjadi di Laut Mediterania, yang menunjukkan kerentanan wilayah tersebut terhadap kejadian serupa,” kata Nullis.

Kepala pemantauan iklim WMO, Omar Baddour, mengatakan dalam konferensi pers yang sama bahwa cekungan Mediterania rentan terhadap badai dan badai kuat sepanjang tahun, terutama di akhir musim panas.

Kedatangan udara dingin mempengaruhi wilayah kecil di Spanyol, Portugal, Maroko utara, dan Prancis.

“Hal ini menciptakan ketidakstabilan atmosfer dari segi meteorologi, menyebabkan awan besar dan hujan lebat turun di wilayah yang sangat terbatas. Fenomena ini tersebar luas di kawasan Mediterania, dan banyak badai serupa telah terjadi,” kata Omar.

Pemerintah Spanyol telah menetapkan tiga hari berkabung nasional.

Tonton video “Video: Korban tewas dalam banjir di Spanyol meningkat menjadi 158” (wanita/wanita)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top