Sukabumi-
84 tahun lalu, tragedi mengenaskan terjadi di Sisolok, Sukabumi. 4 turis Belanda meninggal karena kecelakaan mobil mereka.
Pada tanggal 16 Maret 1940, media Belanda Soerabaiasch-Handelsblad memberitakan tragedi mengerikan yang terjadi di kawasan wisata Sisolok, Provinsi Sukabumi.
Tragedi tersebut merenggut nyawa empat turis Belanda yang tinggal di Bandung. Keempat korban ditemukan tewas setelah mobil yang mereka tumpangi jatuh ke laut di kawasan yang terkenal dengan pusaran air dan terumbu karang berbahaya.
Dikutip dan diterjemahkan oleh tim Ditik Jabbar, peristiwa tragis ini menimpa pasangan Kohar dan dua rekannya, Pak Hashim. di sana. Jans dan Tuan A. royce.
Identitas para korban terungkap setelah SIM Cowher ditemukan di lokasi kejadian. Menurut laporan, keempat korban sedang dalam perjalanan wisata, yang biasa terjadi pada saat itu, ke Wijnkoopsbaai (sekarang dikenal sebagai Teluk Palabuhanratu), sebuah pantai indah yang sering menjadi tujuan wisata populer.
Namun nasib sial menimpa saat mobil yang mereka tumpangi sampai di Sisolok. Terkenal dengan bahayanya, kawasan pesisir ini menyembunyikan ancaman alam yang seringkali berakibat fatal bagi pengunjung yang tidak waspada.
Pada pagi naas itu, mobil korban tiba-tiba terjatuh ke laut yang berbahaya. Meski keduanya bisa berenang, arus kuat di Laut Sisolok membuat penyelamatan tidak mungkin dilakukan, bahkan bagi perenang berpengalaman sekalipun.
“Seorang nelayan setempat menjadi saksi pertama kejadian tragis ini,” tulis Surabayash Handelsblad dalam laporannya. “Dia menemukan mayat seorang pria Eropa, tak bernyawa dan mengenakan pakaian renang, tergeletak di pantai.”
Tak lama setelah penemuan jenazah pertama, Widana Pilabuhan Ratu dan dokter setempat tiba di lokasi kejadian. Namun, upaya penyelamatan sudah terlambat.
Laporan tersebut melanjutkan: “Mayat lainnya, termasuk Tuan dan Nyonya Kohr serta Tuan Jhansi, baru ditemukan beberapa jam kemudian, setelah pencarian ekstensif di sepanjang pantai.”
Pakaian dan barang milik korban ditemukan berserakan di lokasi kejadian, menandakan besarnya kekuatan alam yang mereka hadapi.
“Tragedi ini menambah daftar panjang kecelakaan laut yang terjadi di perairan berbahaya Tjesolok, yang seringkali merenggut nyawa orang-orang yang mencoba berenang di perairan tersebut,” laporan Soerabaiasch-Handelsblad menyimpulkan.
——-
Artikel ini muncul di website Ditik Jabbar. Saksikan video “Video Runtuhnya Tembok Kolam Renang Pesantren di Sukabumi, 4 Santri Tewas” (wsw/wsw)