Jakarta –
Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Jepang, khususnya taman nasional, membuat warga was-was. Kenapa ya?
Mengutip Kyodo News Senin (28/10/2024), temuan tersebut merujuk pada survei terbaru yang dilakukan pemerintah Jepang. Lebih dari 85% responden khawatir bahwa peningkatan jumlah wisatawan asing di taman nasional Jepang dapat menyebabkan lebih banyak perilaku tidak sopan dan pelanggaran aturan.
Hasil survei yang dilakukan Dewan Menteri membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan pengelolaan pariwisata yang tepat.
“Kami akan mencoba meningkatkan kesadaran dan mengambil langkah-langkah untuk memanfaatkan taman nasional dengan benar,” kata seorang pejabat Kementerian Lingkungan Hidup Jepang.
Penelitian ini dilakukan di saat beberapa wilayah di Jepang sedang menghadapi masalah kemacetan lalu lintas dan pariwisata yang berlebihan. Namun, sebagai masyarakat Jepang, kami melihat hal-hal positif dari wisatawan yang datang ke Jepang (walaupun jumlahnya banyak).
Sebanyak 45,9% responden mengharapkan pertumbuhan ekonomi dari wisatawan yang datang ke Jepang. Dan 28,3% mengharapkan kedatangan lebih banyak wisatawan akan berkontribusi pada revitalisasi lingkungan tersebut.
Kemudian, sekitar 10,3% responden menolak mengunjungi wisatawan di sekitar taman nasional. Antara bulan Juli dan Agustus, kantor tersebut mewawancarai 3.000 orang di seluruh negeri, dan 1.750 di antaranya menjawab benar.
Meningkatnya wisatawan asing ke Jepang juga menimbulkan pertanyaan apakah pengunjung taman harus membayar biaya pemeliharaan dan layanan, menurut Organisasi Pariwisata Nasional Jepang. Hingga saat ini, taman nasional di Jepang gratis dan tidak ada jam buka atau tutup.
Dalam survei komponen pilihan tunggal, 71,6% responden percaya bahwa pemerintah pusat dan daerah harus menanggung sebagian biaya pemeliharaan dan peningkatan fasilitas seperti jalur gunung dan kamar mandi, dan pengunjung juga berkontribusi melalui biaya penggunaan.
Sekitar 13,8% menilai seluruh biaya harus ditanggung pihak berwenang dan 12,5% lebih memilih seluruh biaya ditanggung pengunjung. Mengenai biaya masuk, 41% responden mendukung biaya maksimum ¥500 (US$3,3), diikuti oleh 35,3% yang mendukung batas maksimum ¥1,000. Tonton video “Menginap yang menyegarkan di Lui Tsiung, Bagor” (upd/fem)