Ekonomi RI Harus di Atas 6% Kalau Mau Keluar dari Jebakan Kelas Menengah

Jakarta –

Kementerian Keuangan mengungkapkan sejumlah tantangan Indonesia untuk keluar dari jebakan kelas menengah atau middle income trap dan mencapai “Indonesia Emas 2045”.

Pagiono, pakar makroekonomi dan keuangan internasional Kementerian Keuangan, mengatakan Indonesia masih akan menghadapi tantangan dari seluruh dunia. Hal ini terutama disebabkan oleh ketegangan geopolitik global.

“Ketegangan politik yang parah di banyak wilayah di dunia, termasuk Ukraina dan Timur Tengah, telah meningkatkan ketidakstabilan rantai pasokan global. Ketegangan tersebut telah menyebabkan terbentuknya blok-blok ekonomi, yang menyebabkan perbedaan dinamika pembangunan antar wilayah dan berdampak pada fragmentasi ekonomi. ” kata Pagiono dalam forum diskusi di Hotel Le Meridien Jakarta, Rabu (10 September 2024).

Pageno mengatakan meskipun prospek pertumbuhannya lemah, kawasan Asia Tenggara seperti India dan Vietnam menunjukkan aktivitas ekonomi yang kuat. Sementara itu, pertumbuhan di Eropa masih lamban, dan pertumbuhan di Amerika diperkirakan sedikit melambat.

Paciono mengatakan meski negara-negara maju sudah mulai melakukan pelonggaran kebijakan moneter, namun inflasi sektor jasa masih tinggi sehingga dapat menghambat upaya pengendalian inflasi global dan meningkatkan kompleksitas stabilisasi kebijakan moneter di masa depan.

“Ketegangan perdagangan masih tinggi, sementara ketidakpastian terus meningkat akibat meningkatnya konflik di Timur Tengah dan pemilu AS pada November,” ujarnya.

Indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur global juga turun menjadi 48,8 pada bulan September, penurunan bulan ketiga berturut-turut. Wilayah Zurich, khususnya Jerman, mengalami penurunan produksi yang signifikan, sementara produksi di Amerika Serikat terus menurun. Produksi di Tiongkok daratan terhenti selama tiga bulan, dan pertumbuhan melambat di seluruh Asia.

“Jika kita melihat perekonomian Indonesia dalam konteks perekonomian global yang stagnan, telah menunjukkan stabilitas dan kekuatan. Perekonomian tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 5,05% pada kuartal kedua tahun ini, diuntungkan oleh permintaan domestik yang kuat, peningkatan ekspor. kinerja dan laju inflasi yang meningkat,” katanya.

Meskipun fundamental ekonominya kuat, Indonesia telah mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5% selama dua dekade terakhir. Oleh karena itu, Peijno menilai Indonesia harus mencari sumber pertumbuhan baru untuk keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah.

“Pertumbuhan ekonomi lebih dari 6 persen per tahun sangat diperlukan, dan tentunya kita di Indonesia perlu mencari sumber pertumbuhan baru, karena pertumbuhan 5 persen ini sudah berlangsung selama 20 tahun,” kata Pageno.

Ia mengatakan, pemerintah harus segera melaksanakan reformasi yang diperlukan untuk mempercepat pembangunan ekonomi guna mencapai tingkat pertumbuhan yang tinggi, inklusif dan berkelanjutan.

Kombinasi pembangunan berkelanjutan dengan penguatan program prioritas diharapkan dapat mempercepat terwujudnya visi Indonesia Emas 2045. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan harus berkomitmen untuk mencapai pengembangan kebijakan dengan fokus pada aspek-aspek berikut: Hal yang utama,” ujarnya.

Fokus tersebut antara lain menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkualitas dengan mencari sumber pertumbuhan baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata dan berkeadilan melalui pendekatan struktural.

Tonton videonya: Bank Dunia Puji Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan Indonesia Lebih dari 5%

(shc/fdl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top