Jakarta –
Merokok merupakan salah satu faktor risiko utama berkembangnya kanker paru-paru. Namun, tidak menutup kemungkinan kanker paru bisa terjadi pada seseorang yang tidak pernah merokok.
Hal ini dialami oleh seorang wanita asal Inggris bernama Sally Hall, yang meski tidak merokok, namun menderita kanker paru-paru stadium terakhir. Seorang wanita berusia 66 tahun tidak menyadari gejala awal kanker paru-paru karena hanya mengeluh sakit punggung.
“Karena saya tidak pernah merokok, saya tidak mengira saya akan terkena kanker paru-paru,” kata Hall seperti dikutip BBC.
Juga membaca
Lalu mengapa orang yang bukan perokok bisa terkena kanker paru-paru?
Dokter Andhika Rahman SpPD-HOM, Konsultan Spesialis Hematologi-Onkologi dan Penyakit Dalam, beberapa waktu lalu mengatakan, ada sejumlah faktor lain yang meningkatkan risiko seseorang terkena kanker paru.
Menurut dr Andhika, faktor pertama adalah mutasi gen seperti EGFR, ALK, dan ROS1 yang umum terjadi pada pasien kanker paru-paru bukan perokok.
Faktor genetik ini bisa memicu tumbuhnya sel kanker di paru-paru meski tanpa paparan tembakau, ujarnya kepada ANBALI NEWS, Rabu (10/9).
Selain faktor genetik, polusi udara, terutama partikel halus (PM 2.5), juga dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru. Dr Andhika mengatakan, di beberapa daerah dengan tingkat polusi udara yang tinggi, bahkan orang yang tidak merokok pun memiliki peningkatan risiko kanker paru-paru.
Paparan asbes dalam jangka panjang juga menyebabkan kanker paru-paru. “Terutama mesothelioma, yang erat kaitannya dengan kanker paru-paru.”
Selain itu, riwayat keluarga yang mengidap kanker paru-paru dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker paru-paru meskipun tidak ada faktor risiko lain seperti merokok.
Jenis kanker paru-paru yang paling umum menyerang non-perokok adalah adenokarsinoma. Jenis kanker paru-paru ini tergolong kanker paru-paru non-sel kecil (NSCLC) dan berkembang lebih lambat dibandingkan jenis kanker lainnya.
Adenokarsinoma biasanya berkembang di bagian luar paru-paru dan seringkali tidak menunjukkan gejala apa pun hingga mencapai tahap akhir atau stadium empat, kata dr Andhika. Pada tahap ini, kanker telah menyebar ke organ lain seperti hati, otak, atau tulang, sehingga gejalanya mungkin terlambat muncul.
Namun adenokarsinoma bisa menyebar ke organ lain, apalagi jika tidak terdeteksi sejak dini, ujarnya kepada ANBALI NEWS, Rabu (10/9/2024).
Juga membaca
Tonton juga video: Perokok pasif memiliki risiko 4 kali lebih tinggi terkena kanker paru-paru
(air/air)