Jakarta –
Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan yang dapat menimbulkan berbagai penyakit fatal, seperti serangan jantung. Kabar baiknya, selain dengan pengobatan, tekanan darah tinggi bisa diturunkan dengan olahraga.
Sebuah studi yang dilakukan para peneliti di University College London menemukan bahwa aktivitas fisik selama lima menit, seperti bersepeda atau naik tangga, dapat membantu menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 0,68 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 0,54 mmHg.
Kabar baiknya, apapun kondisi fisik Anda, tidak butuh waktu lama untuk memberikan efek positif pada tekanan darah, kata peneliti dan ahli epidemiologi Jo Blodgett, seperti dikutip dari Science Alert, Senin (11/11/2024).
Penelitian ini didasarkan pada data aktivitas mingguan dan pembacaan tekanan darah yang dikumpulkan menggunakan perangkat yang dapat dikenakan pada 14.761 peserta.
Aktivitas sehari-hari dibagi menjadi enam kategori: tidur, perilaku menetap, berjalan lambat, berjalan cepat, berdiri, dan olahraga berat. Pola harian ini kemudian dikaitkan dengan tekanan darah, dengan mempertimbangkan banyak faktor lainnya (termasuk usia dan jenis kelamin).
Para peneliti kemudian meneliti bagaimana perubahan kebiasaan tersebut mempengaruhi tekanan darah. Misalnya, mengubah kebiasaan duduk selama 21 menit saat berolahraga diperkirakan dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 2 mmHg.
“Bagi mereka yang tidak banyak berolahraga, jalan kaki tetap memiliki beberapa manfaat positif untuk tekanan darah. Namun jika ingin mengubah tekanan darah, dampak yang lebih besar pada sistem kardiovaskular melalui olahraga akan memberikan efek yang lebih besar,” jelas Blodgett.
Sebagai penelitian observasional yang melibatkan banyak variabel, tidak ada hubungan sebab akibat yang dapat disimpulkan secara langsung. Namun ketika tim menganalisis data dari sekelompok besar orang, terdapat indikasi kuat bahwa olahraga ringan sekalipun dapat memengaruhi tekanan darah.
“Temuan bahwa olahraga lima menit ekstra sehari dapat dikaitkan dengan penurunan tekanan darah secara signifikan, menyoroti betapa kuatnya olahraga jangka pendek dan intensitas tinggi dalam mengelola tekanan darah,” kata profesor Universitas Sydney. Emmanuel Stamatakis.
Tonton video “Video: Saran Dokter Jika Ingin Olahraga Namun Menderita Diabetes dan Hipertensi” (ath/suc)