4 Mobil BYD yang Bikin Hyundai Kesalip di Daftar Mobil Terlaris

Jakarta –

Penjualan Hyundai periode Oktober 2024 disalip BYD. Inilah mobil BYD yang menjadi penyebab tertundanya penjualan Hyundai.

Pabrikan asal Korea Selatan, Hyundai, sudah tak lagi masuk dalam daftar merek mobil terlaris di Indonesia pada Oktober 2024. Padahal, pada bulan-bulan sebelumnya, Hyundai selalu menduduki puncak daftar bersama Toyota, Honda, Mitsubishi, Suzuki, Daihatsu. , dan Wuling.

Dengan distribusi grosir sebanyak 1.711 unit dan penjualan eceran sebanyak 1.451 unit, pabrikan Negeri Ginseng tersebut harus siap menyalip pendatang baru BYD. BYD mendistribusikan 2.488 unit mobil secara grosir dan 2.597 unit secara eceran di bulan Oktober.

Dalam hal lini produk, Hyundai memiliki pilihan yang semakin beragam. Ada juga mesin bensin, diesel, hybrid dan listrik murni. Hyundai menawarkan total sembilan model mobil di Indonesia. Modelnya adalah: Ioniq 6, Ioniq 5, Staria, Santa Fe, Stargazer, Creta, Palisade, Stargazer X dan Kona Electric.

Mobil berbahan bakar bensin dapat ditemukan di Stargazer, Stargazer X dan Creta. Lalu mesin dieselnya ada di Palisade, begitu pula Saria. Opsi mobil hybrid dihadirkan Hyundai lewat Santa Fe. Lalu ada mobil listrik Kona Electric, Ioniq 5, dan Ioniq 6.

Di sisi lain, pilihan mobil yang ditawarkan BYD memang lebih sedikit. Hanya empat model yang diperkenalkan yakni M6, Atto 3, Dolphin dan Seal. Tak hanya itu, pilihan mesinnya juga terbatas. Seluruh mobil BYD yang dijual di Indonesia menggunakan tenaga listrik. Tidak ada pilihan propulsi lainnya.

Bicara soal harga, mobil yang dihadirkan BYD cukup menarik. Meski semuanya menggunakan tenaga listrik, namun harga termahalnya tidak melebihi Rp 1 miliar. Merujuk laman BYD Indonesia, harga mobil BYD termurah adalah Dolphin yang dibanderol Rp 365 jutaan. Dibanderol Rp 300 jutaan, ada juga BYD M6 LMPV elektrik. Harga mobil BYD berkisar Rp 360 jutaan, yang termahal Rp 719 jutaan. Meski seluruh mobil BYD masih diimpor dari China

Harga mobil listrik BYD yang terjangkau tidak lepas dari insentif PPnBM yang diberikan pemerintah terhadap mobil listrik berstatus CBU atau CKD yang memenuhi syarat. Tertulis pada ayat (1) pasal 2 PMK No. PPnBM ke-9 tahun 2024 ditanggung oleh perusahaan penyelenggara impor mobil listrik berbasis baterai CBU (dalam bentuk mobil full built/impor) oleh pemerintah untuk anggaran tahun 2024.

Bagi mobil listrik CBU dan CKD yang memenuhi syarat, PPnBM akan ditanggung 100 persen oleh pemerintah. PPnBM yang ditanggung pemerintah diberikan untuk masa anggaran Januari 2024 hingga Desember 2024. Kebijakan ini menjadi angin segar bagi BYD yang memiliki komitmen investasi hingga Rp16 miliar untuk mendirikan pabrik di kawasan Subang.

Bagaimana dengan Hyundai? Hyundai diketahui telah mendirikan pabrik dan memproduksi beberapa model di Indonesia. Model mobil Hyundai yang diproduksi di Indonesia antara lain Stargazer, Stargazer Kisaran harga jual mobil Hyundai paling mahal, mulai Rp 200 juta hingga Rp 1,2 miliar. (kering/kering)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top