McTominay Tak Menyesal Tinggalkan MU

Jakarta –

Scott McTominay belum menyesali keputusannya meninggalkan Manchester United. Ia memilih move on dan melanjutkan hidupnya bersama Napoli.

Gelandang asal Skotlandia itu tiba di Italia pada akhir bursa transfer Agustus lalu. Napoli membelinya seharga £25,7 juta. Meski terlambat bergabung di awal musim baru Serie A, ia berhasil beradaptasi dengan program Antonio Conte.

McTominay telah memainkan 13 pertandingan, mencetak tiga gol dan memberikan dua assist di semua kompetisi. Ia diyakini menjadi pemain kunci dalam delapan laga terakhir liga, membantu Partenopei bertahan di puncak klasemen di peringkat 12 dengan 26 poin.

Sebagai produk universitas yang masuk pada usia 5 tahun, kepergian McTomin sangat menyedihkan karena MU kehilangan ‘anak lokalnya’. Namun, dia puas dengan cara hidupnya.

“Ini benar-benar sebuah keputusan besar, tidak dapat disangkal. Ini adalah keputusan besar bagi saya, keluarga saya, dan teman-teman saya,” kata McTominay kepada The Times.

“Pada saat-saat seperti ini dalam hidupmu, kamu hanya perlu mengatakan, ‘Apakah aku ingin melakukan ini? Sungguh,’ lalu lakukanlah. Tidak ada jalan untuk kembali. Aku tidak pernah menyesali apa pun di duniaku, pekerjaanku, dan Saya masih melakukannya sampai hari ini.”

“Saya ingin karir saya sukses dan saya akan melakukan segala daya saya untuk berusaha menjadi pemain terbaik dan pribadi terbaik yang saya bisa,” jelasnya.

Saat melintasi dunia pizza, MU tidak perlu khawatir. Mereka kalah empat dari sembilan pertandingan pertama mereka di Liga Premier dan seri dalam tiga pertandingan pertama mereka di Liga Europa, kehilangan Erik ten Hag sebagai manajer.

MU kini dilatih oleh Ruben Amorim. Sebelum kedatangan manajer asal Portugal itu, Ruud van Nistelrooy sudah ‘membersihkan’ Setan Merah sebagai pelatih musim ini dengan tiga kemenangan dalam empat pertandingan untuk memperbaiki posisi mereka.

Namun, saat MU sedang kesulitan, nama McTomin kembali jadi perbincangan. Banyak tim yang berduka atas kepergiannya karena keseimbangan lini tengah tim terganggu. Tapi McTominay tidak peduli.

“Saya tidak membaca koran atau media sosial. Itu adalah sesuatu yang sangat saya hindari. Saya tidak punya alasan untuk tertarik padanya,” lanjut McTominay.

“Biarkan masa lalu berlalu. Saya menyukai permainan saya dan hanya ingin melakukan yang terbaik untuk mendorong tim saya naik peringkat dan melakukan yang terbaik untuk manajer saya di Italia,” tegasnya. (adp/aff)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top