Jakarta –
Belum lama ini, artis Sarvenda menjadi sasaran netizen karena diyakini meminta bahan furnitur kepada Raffi Ahmed. Kini mantan istri Ruben Onsu itu pun menanggapi ucapan netizen tersebut.
Raffi awalnya membuat konten di Instagram miliknya tentang rumah baru Sarvenda. Ini adalah apartemen Ruben setelah perceraiannya.
Saat itu, rumah Sarvenda masih penuh dengan beberapa perabotan. Lalu dia meminta Rafi Ahmad untuk mengisinya.
“Ah tolong isi lantai atas, TV, dan kulkas,” ujarnya dalam video Instagram.
Setelah itu, netizen mengejek Sarvenda bahkan tak berani menuduhnya sebagai pengemis. Ibu tiga anak ini kemudian menjelaskan, hal itu dilakukannya karena diminta Raffi.
Sarvenda merasa cukup polos untuk menjawab seperti itu. Ia sungguh terkejut dengan ejekan orang-orang tersebut.
“Orang-orang yang pindah nanya apa yang mereka perlukan. Bukannya kasih barang-barang yang nggak terpakai, malah mereka simpan di gudang. Ngapain sih? Mungkin nggak pernah dikasih apa-apa, jadi sindiran,” ucapnya. di Chat Kapan Saja, Minggu (17/11/2024).
Sarvenda tak menampik, dirinya memang menanggapi dugaan ajakan tersebut usai mengunggah konten tersebut. Raffi Ahmed disebut-sebut memintanya untuk tenang dan bersabar.
“Aku bilang, aku akan jelaskan, tapi Aa hanya bilang aku mengabaikannya.
Sarwenda menanggapi netizen yang mengira dirinya mengemis karena anaknya dibawa pergi. Aku juga tidak sabar menunggu hal itu.
“Sebenarnya ada video tentang Aa, akhirnya saya bawakan karena ada Onyo di dalamnya. Onyo membacanya ya, saya harus membela diri. Karena itu tentang laki-laki. Tapi kalau tidak, saya abaikan,” ujarnya. .
Soal perabot rumah tangga, Sarvenda juga tak menampik adanya penistaan agama. Pasalnya, ia banyak menyimpan makanan manis di lemari es.
“Ini satu-satunya yang kena kritik karena memberiku manisan, padahal aku membelinya untuk tamu atau kencan bermain. Anak-anak ingin memakannya dan meminta izin jika aku tidak ada di rumah. Itu wajar bagi netizen.” tutupnya. Simak videonya “Video: Raffi Ahmed Sebut Tak Ada Larangan Izin Pejabat Publik” (mau/aay)
