Jakarta –
Sebab saat ini pemanfaatan lahan pertanian banyak yang beralih ke industri, sisa lahan untuk kegiatan pertanian semakin berkurang, dan pengelolaannya belum maksimal.
Atas kondisi tersebut, PT Pertamina (Persero) melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) anak usahanya Patra Jasa, mengambil langkah nyata berupa pelatihan pengolahan tanah untuk menjaga ketersediaan pangan.
Program TJSL kali ini dilaksanakan dengan membantu petani di Desa Margosar yang umumnya kurang optimal, dengan mayoritas penduduknya adalah petani, penggembala, dan buruh.
Pjs Head of External Relations and Corporate Social Responsibility, Patra Yasa Febriani mengatakan, dalam program tersebut, para petani mendapatkan pelatihan langsung dalam menanam tanaman seperti palem, alpukat, sayuran, dan proses hidroponik.
Pelatihan ini dilaksanakan oleh pakar hidroponik Rochim dan Perusahaan PPL Kecamatan Ngatini Limbangan bekerjasama dengan Kelompok Tani Desa Margosar dan Dinas Penyuluhan Pertanian Kabupaten Limbangan dengan jumlah peserta sekitar 30 orang.
“TJSL merupakan program berkelanjutan yang dilaksanakan melalui unit usaha Patra Jasa. Program yang kami mulai tahun ini yaitu Pemberdayaan Agro dan Ekonomi merupakan salah satu kepedulian pembangunan pertanian kami yang masih perlu mendapat perhatian,” ujarnya. Febriani dalam keterangan resmi, Minggu (17/11/2024).
Diselenggarakan selama tiga hari sejak tanggal 13 November 2024, anak perusahaan Pertamina ini akan membekali peserta dengan peralatan hidroponik seperti pembuatan gula aren, pembuatan kompos dan pembibitan pohon alpukat, serta pelatihan untuk menjamin keberhasilannya.
“Kami yakin bantuan ini akan mendorong warga Desa Margosar untuk menghasilkan berbagai produk pangan, seperti enau, alpukat atau sayur-sayuran dengan kualitas terbaik, dan kebutuhan akan produk-produk tersebut akan tetap terjaga. Tentu saja harapan ini akan mendongkrak perekonomian. dari warga setempat,” tutupnya. /kil)