Geber Investasi, Pemda Bali Siapkan Insentif ke Investor

Jakarta –

Pemerintah Daerah (Pemda) Bali telah menciptakan insentif dan kemudahan berinvestasi yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2024 sehingga meningkatkan minat investor ke Bali.

Minat investor berinvestasi di Bali pada tahun 2024 cukup tinggi karena target pemerintah Bali sebesar 16 triliun terlampaui sebesar 173 persen atau sebesar 28 triliun pada kuartal III.

I Wayan Sumarajaya, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bali mengatakan hal tersebut.

“Bali baik sekali dari target pelaksanaan investasi yang diberikan pusat dan kementerian. Target Rp 16 T dan Rp 18 T kita capai dalam satu semester saja, dan dalam 1 semester kita capai 103 persen,” kata Wayan Sumarajaya pada Rabu (13/11/2024).

Kuartal III masuk Rp 28 triliun atau sekitar 173 persen dari capaian tahun ini. Sebelumnya, Bali selalu melampaui target 130 persen, ujarnya. Artinya berinvestasi di Bali memiliki tingkat keberhasilan yang baik.

Terkait bertambahnya jumlah pelaku usaha yang masuk ke Pulau Bali, ia menyambut baik hal tersebut karena dapat menggairahkan tren perekonomian di wilayah tersebut.

“Dengan masuknya pelaku usaha ke Bali, diharapkan akan memberikan dampak ekonomi yang positif terhadap lintasan perekonomian Bali, namun hanya dalam kondisi tertentu. Warna Jaya Paint di Bali bisa menggairahkan dunia usaha,” imbuhnya.

Karena itu, Ia mengaku menyambut baik kehadiran PT Surya Kumla Abadi sebagai distributor pertama Cat Warna Jaya yang ingin memasuki pasar Bali Nusra.

Hardy Dabari, Pemilik PT Surya Kumla Abadi, mengatakan pembangunan infrastruktur di Bali cukup signifikan dan berharap kehadiran Warna Jaya Paint dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Bali.

“Target kami memperkenalkan Warna Jaya Paint sebagai cat berkualitas dengan harga kompetitif dengan target pasar kami baik pelamar maupun asosiasi dunia usaha, residensial dan kontraktor,” ujarnya.

“Kami berharap Warna Jaya Paint dapat memberikan warna baru bagi perkembangan Bali Nusra. Kami sangat mengapresiasi perhatian dan semangat teman-teman tim serta perwakilan pemerintah Bali bersama tim Warna Jaya Paint. negara bagian Bali,” tambah Hardy.

Pada periode 2020 – 2025, Ketua Umum Federasi KADIN Bali I Made Ariandi mempersilahkan para pelaku usaha masuk ke Bali untuk mengembangkan perekonomian lokal.

“Dalam industri real estate, pemenuhan kebutuhan infrastruktur sangat erat kaitannya; Khususnya produk-produk yang sudah transfer teknologi dari Jerman dan China bisa didapatkan di Indonesia, dan bahan bakunya juga bisa didapat di Indonesia. Kriteria seperti label obat sampingan yang dikenal “Secara keseluruhan, bagaimana Kadin dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi masa depan; Hal ini dapat mendorong tanggung jawab dan peluang Kadin untuk investasi dan kreativitas di masa depan. cat rumah Ada cat mobil dan cat lainnya,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Sekjen Gapency Musa Kadzim Anwar mengaku menyambut baik partisipasi para mitra di Bali dan menyatakan hal tersebut merupakan produk anak negara untuk membangkitkan perekonomian lokal khususnya di Bali. “Saya berharap ini bisa menjadi iklim yang baik untuk pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru. Ini adalah produk anak negara yang benar-benar dihasilkan oleh pekerja lokal,” ujarnya.

Gapency menyediakan seluruh produk bayi dalam negeri untuk lebih mengembangkan pasar Indonesia. Apalagi, rencana pemerintah yang dipimpin Pak Prabo saat ini sangat relevan dengan kehadiran Warna Jaya di pasar Indonesia yang menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Sebab, program perumahan 3 juta rumah akan menjadi pembangunan ekonomi baru. Di negara-negara maju, “properti ini mencapai 8 persen dan merupakan barometer ekonomi yang sangat baik dalam arah pertumbuhan ekonomi. Asosiasi dan pengusaha kami sangat mendukung program pemerintah ini. Tentu saja, Kami berharap Bali menjadi barometer nasional bagi pengembangan pasar. Seperti Indonesia,” ujarnya.

Diakuinya, industri properti memang kurang aktif pascapandemi Covid-19, namun dampaknya akan sangat positif didukung dengan program 3 juta rumah pemerintahan Presiden Prabowo. “Bahkan sebelum program ini dimulai, pasar real estate kelas menengah ke bawah telah berkembang cukup pesat. Dan sebagai pelaku usaha di bidang real estate, saya sangat merasakan hal tersebut,” tegasnya.

Ia juga meyakini program pemerintah dan pangsa pasarnya akan cukup menarik, dengan beragam pilihan produk mulai dari kelas ekonomi menengah hingga mewah. “Kami yakin pangsa pasar ini akan terbuka, tidak hanya bahan bangunan seperti cat, tapi produk lainnya akan diperluas di bawah pemerintahan Pak Prabowo,” ujarnya.

Warna Jaya Paint berencana memasuki pasar Bali dalam waktu dekat. Seperti diketahui, pemerintah daerah menetapkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2024 tentang Perencanaan Sarana Penanaman Modal. Peraturan Daerah ini memberikan kepastian hukum; persamaan, transparansi, Akuntabilitas Merupakan pedoman yang mendukung investasi berdasarkan efektivitas dan efisiensi. (RRD/RIR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top