Jakarta –
Wings Air merilis informasi terkini terkait penerbangannya yang terkena dampak letusan Gunung Lewotobi Laki. 16 penerbangan dibatalkan hari ini.
Wings Air mengumumkan beberapa penerbangan dibatalkan sementara pada hari ini (16/11) untuk menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), kata Pakar Strategi Komunikasi Wings Air Danang Company, Mandala Prihantoro. pengumuman resmi, Sabtu (16/11/2024).
Keputusan ini diambil karena adanya penilaian abu vulkanik Gunung Levotobi Laki yang berdampak pada aktivitas darat dan udara, tambahnya.
Abu vulkanik merupakan ancaman serius bagi penerbangan karena secara langsung mempengaruhi visibilitas pilot, kinerja mesin pesawat, dan sistem navigasi, kata Danang.
Hal ini merupakan langkah yang tepat untuk melindungi seluruh pihak yang terlibat, dan juga untuk memastikan operasional penerbangan hanya dilakukan dalam kondisi yang benar-benar aman.
Tindakan ini sejalan dengan standar keselamatan penerbangan internasional dan menunjukkan komitmen maskapai dalam menjaga kepercayaan pelanggan, kata Danang seraya menambahkan, berikut penerbangan Wings Air yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Lakia pada hari ini (16 November 2024). :
– Kupang – Ende – Kupang (4x perjalanan) – Kupang – Bajawa – Kupang (2x perjalanan) – Kupang – Ruteng – Kupang (2x perjalanan) – Maumere – Labuan Bajo – Maumere (2x perjalanan) – Ende – Labuan Bajo – Ende (2x perjalanan ) ) Pesawat) – Bajawa – Labuan Bajo – Bajawa (2x perjalanan).
Wings Air telah memberi tahu semua pelanggan yang terkena dampak pembatalan ini dan menawarkan opsi layanan berikut:
1. Perubahan jadwal penerbangan (reschedule) atau 2. Pengembalian dana tiket sesuai kebijakan yang berlaku.
Wings Air terus berkoordinasi dengan pihak terkait antara lain AirNav Indonesia, BMKG, pengelola bandara untuk memantau perkembangan situasi. Wings Air akan memberikan informasi terkini mengenai status penerbangan kepada pelanggan dan masyarakat, kata Danang. Saksikan video “Video: Pemandangan udara dampak letusan Gunung Levotobi Laki” (msl/ddn)