Jakarta –
Kanker lambung adalah jenis kanker yang terjadi pada lapisan lambung. Jenis kanker ini mempengaruhi kemampuan mencerna makanan yang masuk dan seringkali memiliki gejala yang tidak jelas.
Gejala awal kanker lambung mirip dengan maag, jelas Dr Mira Anna Lupis, dokter penyakit dalam, konsultan hematologi dan onkologi di SpPD-KHOM. Dalam situasi ini pasien sering salah mendiagnosis masalah kesehatan dan melakukan pengobatan sendiri.
“Gejalanya beda-beda, ada yang punya maag. Akhirnya pasien berobat sendiri dan membeli obat maag di toko. Obatnya terus diberikan berbulan-bulan atau setahun, tapi hilang dan tetap di sana. Kedua gejala kanker lambung itu sudah terdiagnosis,” kata dr Meera, Rabu, 20/11/2024 di Jakarta Selatan.
Menurut Dr Meera, kondisi ini berakibat fatal dan memerlukan pengobatan yang lama bagi pasien kanker lambung. Seringkali, pasien baru terdiagnosis kanker pada stadium lanjut, namun hal ini mengurangi peluang kesembuhan pasien kanker.
Jika gejala sakit maag kambuh atau tidak kunjung hilang dalam waktu 2 minggu, sebaiknya temui dokter terpercaya untuk melakukan pemeriksaan. Ini untuk memeriksa apakah masalah perut ada hubungannya dengan kanker.
Gejala seperti perut kembung, mual, ingin muntah, berat badan turun tanpa sebab yang jelas meski tidak melakukan apa pun (diet) merupakan gejala yang mengkhawatirkan. Banyak pasien mengalami penurunan berat badan dan tidak mengetahui penyebabnya. Gejalanya, katanya. kata Dr Meera.
“Kalau kondisinya parah, ada orang yang tinjanya berdarah, biasanya berwarna hitam karena lukanya,” ujarnya.
Faktor risiko kanker lambung antara lain obesitas, pola makan yang buruk, konsumsi alkohol, infeksi, kebiasaan merokok, kebiasaan merokok, riwayat kanker dalam keluarga, dan faktor keturunan. Tonton video “Mengenali Risiko Kanker Kelamin pada Pria Dewasa” (avk/suc)