Jakarta –
Jelajahi Indonesia Ecotourism Network (INDECON) 2024 Menyelenggarakan Indonesia Ecotourism Network Gathering, Indonesia Ecotourism Fair 2024 dan Kalimantan Fair 2024.
Acara seru ini diadakan di Sarinah Mall, Jakarta dengan konsep inovatif untuk memperkenalkan ekowisata berbasis komunitas kepada masyarakat perkotaan.
Melalui kegiatan tersebut, INDECON berkomitmen memperluas jangkauan jaringan ekowisata di seluruh nusantara, mendorong pengembangan pariwisata yang memberdayakan masyarakat lokal dan melestarikan keindahan alam Indonesia.
“INDECON memiliki jaringan hampir di seluruh Indonesia untuk mendorong pengembangan ekowisata berbasis masyarakat. Tahun ini acara dilaksanakan di Tebet Eco Park dan Sarina serta diikuti 149 jaringan ekowisata dari berbagai daerah seperti Papua, Sulawesi, Kalimantan, Jawa, Belitung dan “Kami ingin para peserta saling berbagi inspirasi dan ilmu untuk mengembangkan ekowisata di daerah masing-masing. daerah, “- pendiri Indecon Arya S. kata Suhandi, Minggu pekan lalu (11/03).
TJEI 2024 bertujuan untuk memudahkan wisatawan mendapatkan informasi terpercaya mengenai ekowisata dengan memperkenalkan Person in Charge (PIC) pada setiap destinasi. Informasi yang akurat dan kontak IPS dinilai penting untuk membantu wisatawan memilih destinasi ekowisata yang tepat.
“Wisatawan seringkali mendapatkan informasi yang kurang dapat diandalkan mengenai siapa penanggung jawab di tingkat bawah. Mereka membutuhkan informasi yang akurat, berkualitas, dan penanggung jawab yang jelas,” jelas Ari.
Sedangkan Indonesia Ecotourism Fair mengusung tema khusus Explore Kalimantan Fair 2024. Pemilihan lokasi di Sarinah dinilai strategis karena berada di pusat kota dan ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Sarinah berada di pusat kota dan menjadi tujuan wisatawan lokal dan mancanegara, sehingga promosinya akan lebih luas, kata Indriani Setiawati, koordinator TJEI dan Ketua Yayasan Ekowisata Indonesia.
Acara tersebut tidak hanya mempromosikan ekowisata, tetapi juga mengedukasi masyarakat Jakarta tentang pentingnya pelestarian alam melalui ekowisata. Berbeda dengan wisata tradisional, ekowisata memberikan nilai tambah bagi masyarakat lokal baik dari segi lingkungan, pendidikan, dan ekonomi.
Berbeda dengan pariwisata pada umumnya, ekowisata memiliki nilai konservasi, edukasi, dan ekonomi, jelas Indriani.
TJEI 2024 menyasar pengunjung kelas menengah ke atas, termasuk ekspatriat asal Jakarta. Ari mengatakan ekowisata memiliki target pasar yang spesifik karena mencakup destinasi yang biasanya terpencil dan memiliki nilai luar biasa.
“Ekowisata itu spesifik, tujuannya spesifik, karena kita ingin wisata yang berkualitas, tempat yang sedikit lebih terpencil dan lebih mahal,” kata Ari.
Indriani berharap acara tersebut dapat menjadi kegiatan tahunan mengingat besarnya antusiasme masyarakat untuk mempelajari ekowisata. Ia meyakini acara tersebut berdampak positif terhadap pemahaman masyarakat akan pentingnya ekowisata dan manfaatnya bagi lingkungan dan perekonomian lokal.
“Masyarakat yang belum mengetahui apa itu ekowisata, hingga akhirnya ingin mengunjungi tempat-tempat ekowisata di Indonesia. Kalau bisa datanglah ke seluruh pelosok Indonesia dan berkontribusi langsung di tingkat lokal,” kata Indriani.
TJEI dan Indonesia Ecotourism Fair 2024 menunjukkan bahwa ekowisata dapat dipromosikan berdasarkan konsep berbasis komunitas dan masyarakat luas akan memiliki pemahaman dan apresiasi yang lebih baik terhadap keunikan alam dan budaya Indonesia. Saksikan video “Kunjungi Kebun Buah Durian Raja Bhineka Bawor di Banyumas” (wsw/wsw)