Begini Susahnya Bangun Tower BTS di Wilayah Pesisir Anambas

Kepulauan Anamba –

Pembangunan perumahan di kawasan 3T (tanpa pembangunan, pembatas dan interior) tidak semudah di kota besar. Kondisi geografis dan cuaca menjadi dua permasalahan yang muncul pada saat pelaksanaan pembangunan. Dengan berbagi Internet secara merata. Padahal akses internet sangat penting dalam menghadapi digitalisasi.

Letaknya di Kabupaten Kepulauan Anambas yang merupakan wilayah kepulauan dan sebagian besar penduduknya berada di wilayah pesisir. Ronald Saroingson, Direktur Operasional e-Government Dinas Komunikasi, Pelayanan Informasi dan Statistik Kabupaten Kepulauan Anambas, mengatakan pembangunan BTS (base station) yang dikritisi warga sebagian besar berdampak pada transportasi dan transportasi.

Sekadar informasi, Kabupaten Kepulauan Anambas memiliki 255 pulau kecil dan 26 pulau. Kondisi geografis yang sebagian besar berupa perairan, pembangunan infrastruktur memerlukan waktu dan biaya yang lebih besar.

“Secara umum kendala dalam pembangunan (menara) BTS ini, pertama akses transportasi dan transportasi umumnya memakan waktu dan biaya. berupa hujan lebat, angin kencang, dan ombak memperbaikinya jika harus kuat lagi dan prosesnya harus memiliki perlindungan lebih terhadap korosi, karena dikelilingi oleh laut.

Kenyataannya, perkembangannya tidak sesuai harapan. Keterbatasan alat berat sebagai alat angkut menyebabkan pengerjaan peralatan tower terpaksa menggunakan buku manual. Semua produk atau peralatan menara BTS berada di bahu jalan.

“Terima kasih atas perjuangan dalam pembangunan ini. Karena tidak ada transportasi atau angkutan yang baik, jadi semuanya menggunakan tenaga manusia, salah satu yang perlu diangkut,” jelas Ronald.

Kondisi pulau yang bergunung-gunung dan masyarakat yang tinggal di pesisir pantai membuat pembangunan menara BTS harus berada di ketinggian untuk melihat transmisi sinyal. Oleh karena itu, tidak sulit jika tower BTS dibangun di atas bukit di Kepulauan Anambas.

“Karena masyarakat ini kebiasaan membangun tempat tinggalnya di pinggir pantai, maka pembangunan BTS harus di pegunungan. Jadi rata-rata (transportasi) lebih dari 500 meter. Malah ada di sana. 1 km itu tanggung jawabnya. dari buku itu.

Ronald mengatakan, karena medan yang sulit, pembangunan menara BTS rata-rata bisa selesai dalam waktu dua hingga tiga bulan, mulai dari pengadaan, penyiapan lahan, hingga perakitan.

Salah satu menara BTS terletak di desa Genting Puur di distrik Jemaja Timur. Tim Tapal Batas mendaki sekitar 500 meter untuk mencapai tempat ini. Dibangun oleh BAKTI (Komdigi) Kementerian Komunikasi dan Digital pada akhir tahun 2023, menara BTS saat ini digunakan oleh operator XL Axiata.

Dengan mengirimkan pesan 4G ke seluruh tempat tinggal yang terdiri dari 136 keluarga dan 432 jiwa, menara BTS mendorong komunikasi yang baik bagi warga untuk menelepon kerabat di luar, mendukung warga dalam bisnis, dan mencari informasi di Internet.

“Kebanyakan masyarakat menggunakan internet setidaknya untuk beriklan atau mempromosikan produk kecil dan menengah di media sosial dan ada pula yang menggunakan pemasaran digital. Banyak sekali aplikasi di pemerintahan untuk kesehatan dan pendidikan, yang diambil dari aplikasi dari pedesaan dan perkotaan “Masyarakat memanfaatkan layanan pendidikan, misalnya di mana mereka dapat mengakses konten pendidikan dan pembelajaran jarak jauh,” Ronald menjelaskan.

“Juga untuk kesehatan, salah satunya adalah layanan aplikasi dan informasi BPJS yang disediakan Kementerian Kesehatan. Bisnis, keberadaan BTS dapat berdampak pada pekerjaan masyarakat setempat,” imbuhnya.

ANBALI NEWS bekerja sama dengan BAKTI (Komdigi) Kementerian Komunikasi dan Digital meluncurkan proyek Tapal Batas untuk mengatasi pembangunan perdagangan, perdagangan, infrastruktur dan pemerataan akses internet di wilayah 3T (terbelakang, terdepan dan terluar). Nantikan informasi, inspirasi, berita spesial dan menarik dari Tapalbatas di Tapalbatas.ANBALI NEWS.com! Saksikan video “Akses Internet Perluas Pembelajaran Siswa SD Wilayah 3T” (prf/ega).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top