Jakarta –
Marcelino Ferdinand menjadi bintang kemenangan 2-0 Indonesia atas Arab Saudi dengan mencetak kedua gol tersebut. Secara keseluruhan, para pemain Timnas Indonesia antara lain Rizky Ridho, Martin Paes, Jay Idzes, dan Ivar Jenner tampil solid. Namun salah satu pemain yang paling banyak dipuji di media sosial adalah Calvin Verdonk.
Pembela masuk dengan nafas kuda dan naik turun dalam serangan dan pertahanan dengan usaha. Ia pun nyaris mencetak gol melalui tendangan kerasnya namun masih melebar dari gawang Arab Saudi.
“Ini pertandingan yang sangat penting bagi kami, kami harus memenangkan pertandingan ini, kami memulai pertandingan dengan sangat baik, kami penuh energi di awal pertandingan. Kemudian Anda lihat kami tampil dengan kualitas dan energi, dengan dukungan dari para suporter, suasana di dalam stadion sungguh luar biasa,” ujarnya kepada RCTI.
Penampilan Verdonk yang tak kenal lelah mendapat banyak pujian di chart Twitter X sebelumnya. Apalagi meski terluka ringan, dia terus bertarung. “Selain gol Marcelino, Verdonck benar-benar pantas mendapatkan man of the match. Anda tidak akan pernah puas dengan pemain ini, dia ada di mana-mana,” ujarnya.
“Verdonk mengajarkan Arab Saudi harga diri. Daripada muntah-muntah, dia malah terus berlari,” tulis @InteristaLK.
Apalagi Verdonck juga dikenal pendiam dan tidak banyak bergerak, namun ia sudah membuktikan kemampuannya di lapangan. “Tunduk Calvin Verdonk. Lari cepat, nafas kuda, kena GG, serangan bertahan solid. Sederhana, keren, tidak banyak gerak,” puji salah seorang.
Jay, Marcelino dan Ridho bermain cukup baik tetapi Verdonk layak mendapat pujian lebih. pic.twitter.com/LOyGB3vILS — United Focus Indonesia (@utdfocusid) 19 November 2024
Permainan penuh ke depan dan ke belakang membantu dalam bertahan dan menyerang. Verdonk malah berlari dengan pincang. Sumpah nangis 😭Indonesia beruntung banget punya pemain seperti dia lagi 😭#timnasday pic.twitter.com/G3dmatBuPf— cing (@cingreborn) 20 November 2024
Tonton “Video Verdonk: Indonesia Tak Pernah Kalah dalam 3 Laga Terakhir, Bukan Karena Saya” (fyk/fyk)