Selain Hal Teknis, Teknisi BTS Harus Punya Skill Khusus Ini

Kepulauan Anambas –

Menjadi teknisi menara atau pengelola situs BTS (base transceiver station) tidak hanya bergantung pada pengetahuan tentang jaringan dan teknik saja. Selain itu, ada keterampilan tertentu yang harus dikuasai oleh pengelola lokasi.

“Untuk menjadi insinyur konstruksi, selain skill, kita juga harus berani memanjat tiang tersebut,” ujarnya kepada ANBALI NEWS beberapa waktu lalu.

Kemampuan memanjat dan tidak takut ketinggian merupakan modal awal seorang pengelola lokasi. Bayangkan, hampir setiap hari mereka mengecek komponen jaringan dan memanjat menara BTS setinggi puluhan meter.

Apalagi bagi pengelola lapangan yang bekerja di daerah 3T (tertinggal, perbatasan, dan terpencil) seperti Daus, harus siap menghadapi medan yang lebih menantang. Untuk mencapai lokasi tower BTS, penyiar harus berjalan menyusuri laut dan mendaki bukit, seperti tower BTS yang terletak di Pulau Keramut.

“Kita juga harus bekerja keras. Karena kita bisa lihat bagaimana akses dan cara menuju lokasi tersebut, misalnya salah satunya berada di (tepian) laut. Kita juga harus kuat secara fisik. Maksudnya kalau mau mabuk di laut harus kuat. Atau kalau suka mendaki atau apalah, nafasnya juga harus kuat, kata Daus.

Lokasi BTS di Pulau Keramut terletak kokoh di atas bukit yang memancarkan sinyal 4G. BTS yang ditempati operator XL Axiata ini dibangun dengan dana USO (universal service obligat) yang dikelola Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Komdigi). Total ada 29 BTS di Kepulauan Anambas yang dibangun dengan dana USO.

Daus bahkan sempat diterpa badai saat hendak meninjau lokasi BTS di Pulau Siantan yang berseberangan dengan Pulau Jemaja. Padahal saat itu ia menaiki perahu kecil atau pompong untuk menuju ke sana.

“Saya kena badai kemarin, lumayan kencang, sampai menenggelamkan beberapa barang saya, seperti GPS atau tas keselamatan. Saya juga kehilangan alat keselamatan, termasuk pakaian,” kata Daus.

“Kenapa saya ingin melihat menara di sini? Salah satunya untuk lebih menikmati keindahan alam Indonesia. Kedua, saya lebih suka bergaul dengan orang-orang dari berbagai budaya di Indonesia,” kata Daus.

Di Kepulauan Anambas, Daus juga memelihara 12 tower BTS di berbagai pulau seperti Pulau Jemaja, Pulau Tunggak, Pulau Keramut, dan Pulau Siantan.

ANBALI NEWS bersama BAKTI Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melaksanakan program Batas Tapal untuk meninjau pembangunan ekonomi, pariwisata, infrastruktur, dan pemerataan akses internet di daerah 3T (tertinggal, perbatasan, dan terluar). Ikuti terus berita informatif, inspiratif, unik dan menarik dari program Tapal Batas di tapalbatas.ANBALI NEWS.com! Saksikan video “Akses Internet Perluas Pembelajaran Siswa SD di Area 3T” (prf/ega)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top