Wamen Sudaryono Tegaskan Janji Prabowo soal Pupuk Langsung ke Petani

Jakarta –

Wakil Menteri Pertanian (Vamentan) Sudaryono menegaskan, penyaluran langsung pupuk bersubsidi kepada petani merupakan langkah praktis untuk menjamin komitmen Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, langkah tersebut merupakan komitmen Presiden Prabowo untuk memperbaiki kondisi petani Indonesia.

Sudaryono mengatakan, Presiden Prabowo saat ini sedang menyiapkan Keputusan Presiden (Perpres) tentang penyaluran pupuk bersubsidi untuk disalurkan langsung ke petani. Perpres ini sah untuk memperlancar penyaluran pupuk bersubsidi dan nantinya akan dikelola sepenuhnya oleh Kementerian Pertanian (Kementan).

“Ini salah satu janji kampanye Presiden Prabowo Subianto kemarin, dan kita ingin memutus rantai subsidi pupuk langsung kepada petani di bidang ketahanan pangan. Tantangan penyaluran pupuk bersubsidi. Rantainya,” kata Sudaryono, Selasa (Desember 2024 11 ) mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Ia juga mengatakan, dengan memanfaatkan sistem elektronik untuk registrasi dan verifikasi informasi petani, Kementerian Pertanian juga menaruh perhatian untuk menjadikan distribusi pupuk efisien dan tepat sasaran. Ia menjelaskan, petani hanya perlu menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk mendapatkan pupuk bersubsidi yang dibutuhkan.

Langkah ini diharapkan dapat mempercepat proses distribusi dan memotong birokrasi yang memperlambat akses petani terhadap pupuk bersubsidi.

“Melalui sistem elektronik ini, kita dapat mengurangi ketergantungan terhadap distributor yang sering mengganggu distribusi pupuk, sehingga harga pupuk akan stabil dan memenuhi permintaan petani,” tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Pangan Zulkifli Hasan mengatakan, pemerintah mengurangi penambahan pupuk bagi petani yang sebelumnya memerlukan sertifikat dan peraturan ketat di provinsi, namun kini dikurangi menjadi hanya tiga level.

Ia mengatakan, ke depan pendistribusian pupuk tambahan kepada petani hanya akan dilakukan oleh Kementerian Pertanian dan Pupuk RI, dan akan disalurkan langsung ke petani melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).

“Kemudian keputusannya akan dikeluarkan oleh penanggung jawab pupuk tambahan di Kementerian Pertanian, jadi bukan gubernur, tapi kementerian lain, Kementerian Pertanian, saya sudah lihat. Ada delapan kementerian, bayangkan betapa sulitnya, “Transfer Pupuk dari Kementerian Pertanian ke Indonesia, lalu dikirim ke Gapoktan,” ujarnya.

Saksikan juga videonya: ANBALI NEWS Leaders Forum: Direktur Manajemen Fertilitas tentang Tantangan Pengurangan Energi di Republik Indonesia

(sunting)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top