Jakarta –
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melaporkan kasus keracunan makanan luar biasa (KLB PK) yang disebabkan oleh makanan ringan yang diimpor dari China La Tiao. Diduga terjadi di beberapa daerah. Kepala BPOM Tarun Iqrar mengatakan produk tersebut terkontaminasi bakteri Bacillus cereus.
Sejauh ini, ada empat varian La Tiao yang dinyatakan positif terkontaminasi bakteri dalam uji laboratorium, yaitu: C&J Candy Joy Latiao Luvmi Hot Spicy Latiao KK Boy Latiao Lianggui Latiao
“Sebaiknya dia membawa tas dari luar negeri, jajanan La Tiao, dibuang saja, jangan dimakan, kalau dimakan masih ada risiko keracunan makanan di 7 lokasi wabah. Itu,” kata kata Taruna. Dalam jumpa pers, Jumat (1/11/2024).
Ahli gizi dr Raisa Y Juanda, MGG, SPGK, AIFO-K, Finem menjelaskan, kontaminasi bakteri pada makanan jenis ini bisa datang dari mana saja, apalagi jika lingkungan tempat penanganannya tidak sehat tanah, debu, udara, peralatan atau bahan baku pangan yang tidak diolah atau disimpan dengan baik.
Dr Raisa mengatakan, infeksi yang disebabkan oleh Bacillus cereus sebenarnya tidak umum terjadi. Tidak semua paparan bisa langsung menyebabkan infeksi pada seseorang, kecuali karena berbagai faktor.
“Tidak semua paparan bakteri tersebut menyebabkan infeksi. Jika daya tahan tubuh seseorang melemah atau jumlah bakteri yang masuk ke dalam tubuh terlalu tinggi, maka infeksi bisa terjadi. Paparan dalam jumlah kecil sekalipun biasanya tidak cukup menyebabkan penyakit,” kata Dr Raisa saat dihubungi Datecom, Sabtu (2/11/2024).
Jika terjadi infeksi, kata dr Raisa, pasien biasanya akan mengalami gejala khas keracunan makanan, antara lain mual, muntah, diare, demam, dan sakit perut. Hal serupa juga dialami korban kontaminasi jajanan La Tiao di beberapa daerah.
Dalam keseharian, dr Raisa berbagi beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah kontaminasi bakteri Bacillus cereus pada makanan rumahan: Masak makanan sampai matang Cuci tangan sebelum dan sesudah memasak dengan benar Setelah tanggal kadaluwarsa. Tonton video “Video: BPOM mengungkap sumber bakteri yang meracuni jajanan Latiao” (AVC/SUK)