Jepara –
18 benda diduga bagian warisan budaya (ODCB) ditemukan di perairan Teluk Awur, Kabupaten Jepara. Benda-benda yang berhasil dievakuasi berupa batu andesit, terakota, kayu, pecahan, gerabah bahkan kendi.
Proses penelitian dan penunjukan ini berlangsung mulai tahun 2023. Temuan tersebut menjadi perhatian Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon yang berkunjung ke Jepara beberapa waktu lalu.
Teluk Awur Rohman mengatakan, puluhan situs cagar budaya telah teridentifikasi pada tahun 2023. Balai Pelestarian Kebudayaan Kementerian Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Wilayah X Yogyakarta melakukan penelitian. Akibatnya, CSTO ditempatkan di beberapa tempat yang diduga merupakan objek cagar budaya. Kemudian observasi dilakukan selama kurang lebih 10 hari.
Sebenarnya jumlahnya cukup banyak, tim menyelam hanya 2 mil dari bibir pantai dengan jarak 60 meter ke empat arah, sehingga ditemukan 18 benda, kata Rohman dalam keterangan tertulis yang diperoleh Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jepara. . ANBALI NEWSJateng, Jumat (22 November 2024).
Ia menjelaskan proses mengangkat benda cagar budaya dengan cara memberi nomor, mencelupkannya, lalu memeriksanya untuk menentukan apakah benda yang diangkat itu bisa mempunyai bentuk yang sama. Kini hasil desalinasi disimpan di Kelurahan Teluk-Aur.
“Kalau diperluas ke selatan mungkin lebih banyak karena bekas Kerajaan Bodralang ada di sana,” kata Rohman.
Rohman menambahkan, jika dilihat dari bentuknya, dapat diduga temuan tersebut merupakan warisan budaya zaman perdagangan maritim. Hal ini harus dipelajari dan, jika warisan budaya diketahui, maka harus dilindungi.
“Harus ada narasi juga bahwa benda ini ditemukan sebagai literasi untuk anak cucu kita,” kata pejabat Teluk Avoor.
Menurutnya, kawasan Teluk Avoor disebut-sebut masih banyak menyimpan situs peninggalan sejarah lainnya. Menurutnya, kawasan tersebut terkenal dengan peninggalan sejarah berupa kuburan dan petilasan.
“Yang paling terkenal adalah Mbah Joga Laut, Mbah Kiai Jasad, Mbah Joga Wongso, Mbah Deng Ayu Roro Kuning dan Mbah Kiai Wurung. Ada lima wali yang kami rawat dan kunjungi,” jelasnya.
Namun dugaan situs cagar budaya tersebut memerlukan penyelidikan lebih lanjut.
“Tujuan kami menjadikan Teluk Awur desa damai karena slogan kami Teluk Awur Misuwur,” tegas Rohman.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Sejarah dan Purbakala Jepara Leah Supardianik mengatakan, penemuan puluhan situs cagar budaya di perairan Teluk Avor Jepara masih dalam tahap penyelidikan.
Masih dalam penyelidikan, jawab Leah ANBALI NEWSJateng singkat.
Saksikan video “Hanif Bin Fachir, Penjaga Warisan Budaya Pasuruan” (Mingguan/Mingguan)