Jakarta –
Kepala Badan Pengelola Investasi Energi Anagata Nusantara (BP Danantara) Muliaman Darmansiah Hadad mengatakan, nantinya akan ada tambahan BUMN yang akan ditangani. Sebelumnya, Temasek versi Indonesia rencananya akan mengoperasikan 7 BUMN.
“Iya 7 untuk saat ini, masih ada waktu lagi,” ujarnya di kantor BP Danantara, Jakarta Pusat, Selasa (20/19/2024).
Sebagai informasi, tujuh perusahaan pelat merah tersebut adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakiat Indonesia (Persero) Tbk, PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia ( Persero ) Tbk dan pertambangan negara yang memegang MIND ID.
Sementara itu, Wakil Direktur Danantara Kaharuddin Djenod Daeng mengatakan, alasan dipilihnya 7 BUMN karena mewakili seluruh BUMN. Ia juga mengatakan, aset yang akan dikelola Danantara akan bertambah secara bertahap.
“Saya kira yang 7 itu mewakili seluruh BUMN. Dan itu akan menjadi pilot project. Nanti bertahap ditingkatkan,” kata Kaharudin.
Menurut ANBALI NEWS, jika konsolidasi berjalan lancar, Danantara diperkirakan akan mengelola AUM sebesar $600 miliar atau sekitar 9,479 triliun rupiah. Rinciannya, aset Bank Mandiri Rp2,174 triliun, BRI Rp1,965 triliun, PLN Rp1,671 triliun, Pertamina Rp1,412 triliun, BNI Rp1,087 triliun, Telkom Rp8 triliun Rp3 triliun, dan Indonesia Rp8 triliun Rp16 triliun.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan jumlah ini menjadi 982 miliar dolar dalam beberapa tahun ke depan. Danantara juga bertujuan untuk menjadi dana kekayaan negara (SWF) terbesar keempat di dunia.
Lihat juga videonya: Prabowo tak mau terburu-buru membentuk Danantara
(acd/acd)