Jakarta –
Meta telah mengumumkan keberhasilan terbarunya dalam membasmi akun penipu yang beredar di platformnya. Sepanjang tahun ini, mereka telah menghapus lebih dari dua juta akun yang terkait dengan penipuan tersebut.
Penipuan babi adalah bentuk penipuan online yang sedang berkembang. Skema penipuan biasanya melibatkan penjahat yang mendekati korban melalui media sosial atau aplikasi kencan untuk melakukan investasi yang menarik. Setelah mengumpulkan cukup uang dari para korban, para penipu akan melarikan diri.
Lebih dari $75 miliar telah dicuri dari para korban di seluruh dunia sejak tahun 2020, menurut sebuah studi baru yang dilaporkan oleh Bloomberg.
Meta mengatakan mereka telah menangani penipuan penyembelihan babi selama dua tahun terakhir. Awalnya, mereka fokus pada pusat penipuan di Kamboja, namun jangkauan kelompok ini berkembang di Asia Tenggara hingga Uni Emirat Arab.
“Tahun ini kami menghapus lebih dari dua juta akun yang terkait dengan pusat penipuan di Kamboja, Myanmar, Laos, Uni Emirat Arab, dan Filipina,” kata Meta dalam blognya Engadget, Minggu (24/11). ) / 2024).
“Kami juga terus memperbarui sinyal perilaku dan metode yang terkait dengan alat ini untuk membantu kami meningkatkan deteksi otomatis dan mencegah upaya infrastruktur dan memori yang buruk,” katanya.
Awal tahun ini, Meta, bersama dengan Match Group, Coinbase, dan sejumlah perusahaan teknologi, membentuk aliansi untuk bersama-sama memerangi penipuan keuangan.
Dalam laporan terbarunya, Meta juga mengatakan bahwa mereka telah bermitra dengan OpenAI untuk menyelidiki pusat penipuan di Kamboja setelah pembuat ChatGPT menemukan penjahat menggunakan obrolan AI untuk membuat dan menerjemahkan konten palsu.
Saksikan video “Video: Denda Rp 13 T meter oleh Komisi Eropa” (vmp/vmp)