Tak Mau Ada Proyek Mercusuar, Prabowo Bikin Badan buat Awasi Program Menteri

Jakarta –

Presiden Prabowo Subianto membentuk badan baru untuk mengawasi dan mengelola program kementerian. Badan baru tersebut tepatnya adalah Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus.

Orang nomor satu di Indonesia itu memaparkan kinerja lembaga baru itu di hadapan para menterinya dalam rapat umum kabinet pertama kemarin di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Prabowo dalam pidatonya di rapat kabinet, Rabu (23/10/2024) kemarin mengatakan: “Saya punya badan pengawas pembangunan dan investigasi khusus. Tugas mereka memantau semua rencana semua proyek yang akan kita mulai.”

Pada saat yang sama, Pak Prabowo menegaskan tidak ada proyek yang sia-sia dan bertentangan dengan kebijakan yang dibuatnya sebagai presiden.

Prabowo menegaskan: “Kajian ulang semua proyek, jangan ada proyek yang bersifat bola lampu. Semuanya sesuai dengan apa yang saya sampaikan kepada Dewan Rakyat di hari pelantikan saya.”

Sementara itu, Selasa 22 Oktober 2024 lalu, Direktur Badan Pengawasan Pembangunan dan Penyidikan Khusus dilantik oleh Prabowo. Posisi tersebut diisi oleh Aris Marsudianto.

Usai dilantik di Istana Negara, Aris menjelaskan tugas dan kegiatan organisasi yang dipimpinnya. Badan Pengendalian Pembangunan dan Reserse Khusus bertugas memberikan rekomendasi langsung kepada Prabowo mengenai pemantauan kemajuan proyek pembangunan yang menggunakan dana APBN hingga ke masyarakat.

Aris mengatakan, organisasi ini mempunyai tugas menyiapkan atau memberikan masukan kepada Presiden dan memantau perkembangan proyek konstruksi dan kredit APBN yang ada di tangan rakyat.

Aris mengatakan, perannya di Kementerian dan bekerja sama langsung dengan Presiden. Di sisi lain, pihaknya juga diberi kewenangan untuk melakukan penyelidikan khusus terkait rencana pemerintah jika diperlukan.

Jadi punya organisasi baru setingkat kementerian. Selain itu, kewenangan melakukan penyelidikan khusus jika diperlukan, kata Aris.

Simak Videonya: Prabowo Minta Menterinya Kurangi Pendidikan ke Luar Negeri: Jangan Campur aduk!

(Kila/Kili)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top