Defisit Anggaran 2025 Rp 616 T, Prabowo Diwanti-wanti Hal Ini

Jakarta –

Presiden Prabowo Subianto akan mendapat anggaran belanja APBN senilai Rp3,621 triliun pada tahun 2025. Tepatnya, Prabowo mendapat uang belanja senilai Rp3.621313743.500.000.

Hal ini tertuang dalam undang-undang no. 62 Tahun 2024 tentang APBN Tahun 2025. Undang-undang ini dirancang pada era terakhir Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Dalam APBN 2025, Prabowo Subianto diperkirakan mengalami defisit anggaran lebih dari Rp 616 triliun.

Defisit anggaran ini menjadi tantangan yang dihadapi Prabowo. Defisit ini merupakan dampak langsung dari kebijakan fiskal agresif yang dilakukan pemerintahan sebelumnya.

“Defisit anggaran ini merupakan akumulasi utang yang tercipta pada masa Presiden Jokowi membiayai berbagai proyek infrastruktur strategis. Proyek-proyek tersebut memang berhasil mendongkrak pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek, namun beban pembiayaan utang kini harus ditanggung oleh pemerintahan baru. kata pengamat Hardjuno Wiwoho dalam keterangannya, Senin (28/10/2024).

Hardjuno menjelaskan, selamat, kebijakan fiskal cenderung ekspansif karena pembangunan infrastruktur yang masif. Itu sebabnya pemerintah menarik utang tersebut untuk membiayai beberapa proyek yang tidak menggunakan APBN.

“Utang ini memberikan manfaat bagi pembangunan infrastruktur, namun dampak jangka panjangnya kini terasa berupa defisit anggaran,” imbuhnya.

Defisit sebesar Rp 616 triliun pada tahun 2025 sebagian akan ditutupi oleh utang.

“Ini bukan kebijakan yang bisa segera diubah. Presiden Prabowo mewarisi situasi fiskal yang sudah dipenuhi tekanan utang. Meski mulai mengelola anggaran pada tahun 2025, namun kebijakan yang diambil pemerintahan sebelumnya masih sangat mempengaruhi ruang fiskal pemerintahan yang baru.” , kata Hardjuno.

Meski demikian, Hardjuno optimistis pemerintahan Prabowo akan mengambil langkah bijaksana untuk mengatasi situasi tersebut.

Dalam rapat kabinet pertama pasca pelantikannya, Prabowo menekankan pentingnya pengelolaan keuangan yang lebih hati-hati, terutama dalam memantau kemungkinan kebocoran anggaran dan korupsi.

“Teliti, itu yang ditegaskan Presiden Prabowo. Beliau berjanji menjamin anggaran negara digunakan secara efektif dan tepat sasaran, tanpa kebocoran dan tanpa korupsi,” kata Hardjuno mengutip pernyataan Prabowo dalam pertemuan tersebut.

(fdl/fdl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top