Jakarta –
Wings Air menghentikan sementara operasional penerbangan pada 3-15 Oktober 2024 akibat dampak letusan Gunung Lewotobi di Flores bagian timur. Keputusan tersebut diambil berdasarkan prakiraan dan laporan Stasiun Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Fransiskus Xaverius Seda Sikka, abu vulkanik Gunung Lewotobi bergerak ke arah barat dengan kecepatan 10 knot dan intensitas konstan.
Dua bandara terdampak adalah Bandara Haji Hasan Aroebusman (WATE) dan Bandara Fransiskus Xaverius Seda (WATC).
Berdasarkan pemberitahuan resmi AirNav Indonesia (NOTAM No. C1533/24 dan ASHTAM VAWR9845), kedua bandara ini ditutup sementara untuk mengutamakan keselamatan penerbangan. Adapun rute penerbangan Wings Air yang dihentikan sementara pada tanggal 3 hingga 15 Oktober 2024 adalah sebagai berikut: Kupang (KOE) – Ende (ENE) 2 kali sehari Ende (ENE) – Kupang (KOE) 2 kali sehari Ende (ENE) – LabuanBajo ( LBJ ) 2 kali sehari Labuan Bajo (LBJ) – Ende (ENE) 2 kali sehari Kupang (KOE) – Bajawa (BJW) – Labuan Bajo (LBJ) 1 kali sehari Labuan Bajo (LBJ) – Bajawa (BJW) – Kupang (KOE) 1 kali sehari
Sementara penerbangan khusus rute Kupang – Maumere dan Maumere – Labuan Bajo dibatalkan hingga 31 Oktober 2024. Kupang (KOE) – Maumere (MOF) 2 kali sehari Maumere (MOF) – Kupang (KOE) 2 kali sehari Maumere ( MOF) – Labuan Bajo (LBJ) 3 kali seminggu Labuan Bajo (LBJ) – Maumere (MOF) 3 kali seminggu
Wings Air telah menginformasikan kepada seluruh penumpang bahwa penangguhan ini di luar kendali perusahaan dan mengutamakan keselamatan penerbangan. Layanan pengembalian dan penjadwalan ulang Wings Air menawarkan pilihan pengembalian uang atau penjadwalan ulang kepada penumpang yang terkena dampak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dalam menghadapi situasi ini,” kata Wings Air Danang Mandala Prihantoro, Kamis (3 Oktober 2024).
Abu vulkanik dari letusan gunung berapi berbahaya bagi penerbangan karena alasan serius yang berkaitan dengan keselamatan pesawat, awak pesawat, dan penumpang.
1. Kerusakan mesin pesawat
Abu vulkanik terdiri dari partikel-partikel kecil yang sangat tajam dan keras. Jika tersedot ke dalam mesin pesawat, partikel tersebut dapat menyebabkan gesekan pada bagian-bagian mesin, termasuk turbin. Selain itu, abu vulkanik dapat meleleh dalam mesin yang sangat panas dan kemudian mengeras kembali sehingga menyebabkan mesin mati.
2. Gangguan Jarak Pandang Abu vulkanik yang pekat di udara dapat mengurangi jarak pandang pilot, serupa dengan terbang di tengah kabut tebal. Hal ini membuat pengoperasian pesawat menjadi lebih berisiko, terutama saat lepas landas dan mendarat.
3. Kerusakan pada permukaan pesawat.
Partikel abu bertekanan tinggi dalam penerbangan dapat merusak kaca kokpit dan permukaan pesawat sehingga menimbulkan goresan pada kaca yang dapat mengganggu penglihatan pilot dan merusak badan pesawat sehingga membuat pesawat kurang aman untuk terbang.
4. Kerusakan pada sistem navigasi dan elektronik.
Abu vulkanik dapat mengganggu berbagai sistem elektronik di pesawat, termasuk peralatan navigasi dan komunikasi.
5. Polusi udara di dalam kabin.
Abu vulkanik dapat memasuki sistem ventilasi pesawat dan mencemari udara kabin, sehingga membahayakan kesehatan penumpang dan awak pesawat. Saksikan video “Video: Gunung Lewotobi Meletus Lagi!” (simbol/simbol)