Jakarta –
PT Intikom Berlian Mustika dan Sistem Informasi FPT resmi berkolaborasi dalam menghadirkan solusi penghitungan karbon dan teknologi ramah lingkungan. Kerja sama ini mempercepat adopsi teknologi hijau sesuai dengan regulasi ketat dan standar internasional.
Dengan adanya tuntutan pembangunan ramah lingkungan, pengendalian emisi gas rumah kaca (GRK) menjadi penting, terutama bagi negara berkembang seperti Indonesia. Pemerintah Indonesia bertujuan untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060 melalui peraturan yang semakin ketat, sehingga mendorong perusahaan untuk mengadopsi solusi ramah lingkungan yang efisien.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Intikom dan FPT IS menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) sebagai landasan kemitraan strategis. Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat adopsi teknologi ramah lingkungan dan memperkenalkan solusi penghitungan karbon yang canggih sesuai dengan kebutuhan perusahaan di Indonesia.
VertZero, FPT ADALAH solusi penghitungan karbon tingkat lanjut
VertZero adalah solusi penghitungan karbon FPT IS untuk digitalisasi pengumpulan, penghitungan, pengelolaan, pelaporan, dan pemantauan emisi data lingkungan sesuai dengan standar internasional. Selain itu, layanan konsultasi tersedia untuk membantu perusahaan merancang rencana transformasi ramah lingkungan yang berkelanjutan.
Pada acara penandatanganan MoU pada 14 November, Direktur FPT IS Asia Tenggara Doan Duy Lam mengatakan VertZero diharapkan dapat menjadi solusi terdepan di pasar Indonesia, khususnya di sektor keuangan, perbankan, dan manufaktur.
“Kami yakin kolaborasi kami dengan Intikom akan menginspirasi dunia usaha lokal untuk merangkul tren pembangunan berkelanjutan dan memenuhi standar peraturan yang semakin ketat,” kata Doan dalam keterangan tertulis, Selasa (26/11/2024).
Kolaborasi ini menggabungkan VertZero, pengetahuan dan teknologi konsultasi FPT IS dengan pengalaman Intikom selama 34 tahun di pasar Indonesia. Intikom memiliki pengetahuan mendalam tentang pasar lokal dan kemampuan menyediakan layanan TI yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis di Indonesia, mendorong inovasi dan solusi khusus untuk pasar Indonesia.
Fondasi yang kuat untuk masa depan yang berkelanjutan
Wakil Direktur Jenderal Inticom Erwin Elias menyambut positif kerja sama ini. Dia mengatakan pemerintah Indonesia sedang memperketat peraturan pengendalian emisi.
“Kolaborasi ini dapat membantu memperkuat peran Intikom sebagai penyedia solusi teknologi ramah lingkungan, memenuhi permintaan alat manajemen emisi dan penghematan energi yang semakin meningkat di pasar Indonesia,” kata Erwin.
Bersama dengan keahlian, sumber daya dan data yang dimiliki, Intik dan FPT IS siap membangun proyek ramah lingkungan dan mengatasi permasalahan lingkungan. Mereka berkomitmen untuk memimpin transformasi hijau di Indonesia dan menciptakan nilai berkelanjutan bagi bisnis dan masyarakat.
(Promosi Konten/Intikom)