Jakarta –
Drama produksi Thailand tersebut menjadi perbincangan hangat para pecinta kucing ketika menyadari adegan tersebut melibatkan kucing sungguhan. Dalam video kontroversial tersebut, kucing tersebut terlihat kesakitan.
Seperti dilansir BBC, Rabu (13/11/2024) penonton drama Thailand The Empress of Ayodhya mempertanyakan apa yang dilakukan pihak produksi terhadap hewan tersebut hingga kehadirannya begitu meyakinkan. Ternyata produk tersebut menggunakan kucing hidup.
Meskipun pembuat acara berusaha meyakinkan pemirsa akan keselamatan kucing-kucing tersebut, kampanye boikot tidak berhenti di jejaring sosial. Pengguna media sosial, termasuk tokoh masyarakat, menyatakan kemarahannya atas kemungkinan penganiayaan terhadap kucing tersebut.
Dalam adegan kontroversial, seorang wanita memaksa seekor kucing meminum tehnya untuk memeriksa apakah itu obat bius. Beberapa saat kemudian, kucing itu tergeletak di lantai sambil menggeram dan menggeliat hingga mati.
Pihak berwenang saat ini sedang menyelidiki tuduhan kekejaman terhadap hewan.
Saluran televisi Thailand One31 dan sutradara acara Sant Srikanlav mengatakan kucing itu berada di bawah perawatan para ahli. Sant mengatakan kucing tersebut dalam keadaan sadar dan telah dibawa ke pusat untuk pemeriksaan kesehatan.
Produser acara juga mengunggah foto dan video kucing tersebut untuk membuktikan bahwa kucing tersebut sehat dan sehat.
Namun, hal itu tak mampu meredam kemarahan masyarakat.
Dewan Kedokteran Hewan Thailand, yang memperingatkan bahaya membius hewan, mengatakan akan mengambil tindakan yang tepat jika terjadi hal tersebut. Sementara itu, departemen peternakan Thailand telah meluncurkan penyelidikan atas tuduhan kekejaman terhadap hewan dan meminta agar kucing tersebut diperiksa untuk memastikan tidak ada kerusakan yang terjadi.
Pada hari Senin, ada juga kritik dari Masyarakat untuk Perlakuan Etis terhadap Hewan (PETA). Mereka menggambarkan pemberian obat-obatan terlarang pada kucing sebagai tindakan yang sembrono, berbahaya dan kejam.
“Masyarakat benar-benar marah, terutama saat ini, mengetahui bahwa segala sesuatu mungkin terjadi dengan CGI, AI, dan animatronik. Jika Anda tidak dapat membuat acara TV tanpa membahayakan nyawa hewan, Anda salah,” kata pernyataan itu.
Saksikan video “Video: UIPM Minta Izin Kemendikbud” (sim/fem)