Bos OJK Ketemu Menkomdigi Bahas Judi Online, Ini Hasilnya

Jakarta –

Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengunjungi Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi). Ia datang untuk membahas penghapusan perjudian online (judo).

Menteri Komunikasi dan Teknologi Meutya Hafid mengatakan, hal ini menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto untuk bekerja sama dari seluruh instansi/lembaga, terutama peran Indonesia dalam memerangi perjudian online.

“Sebelum kunjungan pertamanya ke luar negeri, sebaiknya seluruh instansi/lembaga bekerja sama, berkoordinasi, terutama peran negara kita dalam memerangi perjudian online,” kata Meutya dalam jumpa pers di kantornya di Jakarta. Kamis (14/11/2024).

Usai pertemuan, Meutya mengatakan pihaknya telah sepakat dengan OJC untuk lebih memperkuat pengembangan regulasi yang merespons perkembangan teknologi, termasuk perjudian online. Upaya tersebut dilakukan untuk menciptakan ekosistem keuangan digital yang aman, stabil, dan terjamin bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Termasuk pemblokiran 10.000 rekening bank yang terkait dengan perjudian online dan pencapaian ini terutama merupakan hasil kerja sama Kementerian Kominfo dengan OJK dan perbankan, ujarnya.

Meutya mengatakan, pihaknya akan terus mengembangkan CekRekening.id yang bekerja sama dengan Pusat Anti Fraud OJK yang akan segera dibuka.

“Ini juga untuk membantu literasi digital, sehingga masyarakat bisa memilih kejahatan keuangan digital mana yang ditandai dan akun mana yang aman. Jadi kita akan melakukannya bersama-sama,” ujarnya.

Dengan memperkuat kemitraan ini, kinerja seluruh akun dapat terpantau. Misalnya, jika ada tanda-tanda aktivitas ilegal yang melibatkan penjudi atau pengguna online, maka akun tersebut akan segera diblokir.

“Kalau memang sudah terkendali, mohon maaf, akan kami blokir. Kami tegas. Kami akan kirimkan informasi sebanyak-banyaknya.” Komitmen dan literasi kepada masyarakat bagi yang bisa. jangan main-main, katanya.

Sementara itu, Mahendra mengatakan pembentukan Anti Fraud Center sudah memasuki tahap akhir. Kehadirannya diharapkan menjadi ide dan kemampuan baru yang diharapkan dapat semakin meningkatkan integritas industri jasa keuangan.

“Di sisi lain, dengan memberikan perlindungan yang lebih baik kepada masyarakat, khususnya bagi mereka yang menggunakan layanan keuangan berbasis online, maka tingkat kepercayaan dan upaya kita dalam melindungi masyarakat dan konsumen akan semakin baik,” kata Mahendra. Tonton video “OJK Blokir 6.400 Akun yang Tertaut Game Online” (acd/acd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top