Peran Ekonomi Kreatif sebagai Pilar Baru Menyejahterakan Warga

Jakarta –

Dalam beberapa tahun terakhir, perekonomian telah menjadi bagian penting dalam pembangunan ekonomi berbagai negara, termasuk Indonesia.

Seni dan budaya tidak hanya menjadi bagian perekonomian, tetapi juga merupakan sektor pendukung inovasi, teknologi, dan bisnis yang berdampak pada masyarakat luas.

Dengan kemampuannya yang beragam, sektor ekonomi meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja, produktivitas yang lebih tinggi, serta produk dan jasa yang bernilai tambah terhadap PDB nasional.

Pertumbuhan ekonomi mempunyai dampak signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB). Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa sektor perekonomian akan memberikan kontribusi lebih dari 7,4 persen terhadap PDB pada tahun 2023, dengan sektor fesyen, kuliner, dan kerajinan tangan menjadi sektor yang paling utama.

Di era digital saat ini, subsektor seperti aplikasi dan permainan (game) menunjukkan pertumbuhan pesat dengan nilai ekonomi yang tinggi.

Berdasarkan statistik, pada tahun 2022, sektor perekonomian berhasil menambah sekitar 19 juta pekerja. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat dengan semakin banyaknya produk, seperti platform digital dan jejaring sosial yang memungkinkan masyarakat dengan mudah menjual produknya melintasi batas negara. Peran ekonomi kreatif dalam pengentasan kemiskinan.

Pembangunan ekonomi dapat menjadi alat yang efektif untuk mengurangi angka kemiskinan. Beberapa daerah di Indonesia telah menunjukkan hasil yang baik dengan berkembangnya produk-produk lokal yang bernilai pasar tinggi, seperti batik, kerajinan tangan, dan makanan tradisional.

Produk-produk tersebut tidak hanya memberikan pemasukan bagi produsen lokal, namun juga menarik wisatawan sehingga berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar.

Misalnya saja di Yogyakarta, proyek pengembangan desa kreatif yang melibatkan warga dalam pembuatan perkakas dan cenderamata mampu menurunkan angka pengangguran hingga 10% dalam lima tahun.

Hal ini menunjukkan bahwa nilai budaya lokal meningkat, namun juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

Tantangan terbesar dalam mengembangkan bisnis berkelanjutan. Untuk itu diperlukan kebijakan yang mendukung model bisnis yang tepat, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang mendominasi sektor ini.

Pemerintah dapat mendorong akses terhadap modal, memberikan pelatihan kewirausahaan, dan membuka pasar kepada masyarakat yang lebih luas, baik di dalam negeri maupun internasional.

Selain itu, keberlanjutan dapat dipastikan dengan menciptakan produk-produk kreatif yang mengedepankan nilai-nilai alam.

Misalnya, pekerja konstruksi dapat diinstruksikan untuk menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan atau terbarukan, karena beberapa perusahaan konstruksi di Bali menggunakan bahan baku dari limbah tekstil dan plastik: hal ini mempercepat pengembangan ekonomi kreatif.

Era digital membuka peluang besar untuk memajukan perekonomian. Teknologi e-commerce, teknologi sosial, dan teknologi finansial (fintech) memungkinkan produk-produk maju Indonesia menjangkau pasar internasional.

Data Bank Indonesia menunjukkan ekonomi digital akan mencapai Rp 1.100 triliun pada tahun 2023, meningkat 20 persen dibandingkan tahun lalu. Hal ini menunjukkan kemampuan perekonomian Indonesia untuk bersaing secara global.

Namun, penting bagi pemerintah untuk terus mendukung infrastruktur digital, terutama di daerah terpencil, untuk membuka peluang ekonomi.

Pendidikan digital dan akses internet yang tepat bagi para wirausaha dapat menjadi salah satu cara untuk menjembatani kesenjangan antara perkotaan dan pedesaan dalam memasuki industri desain.

Untuk meningkatkan potensi perekonomian, perlu adanya koordinasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat. Pemerintah harus memperkuat regulasi yang mendukung industri kreatif dalam negeri, karena industri perlu berinovasi dan beradaptasi dengan tren pasar internasional.

Ke depan, perekonomian akan menjadi pilar penting dalam rencana pembangunan perekonomian Indonesia.

Dengan demikian, perekonomian tidak hanya menjadi sumber kekayaan, tetapi juga menjadi sarana bagi bangsa untuk memperkuat pengetahuan budaya dan hal-hal baru di dunia. Kini saatnya kita menyadari dan memanfaatkan potensi pertumbuhan ekonomi sebagai mesin kesejahteraan nasional.

——

Artikel ini ditulis oleh Tofan Rahmani, ahli strategi pariwisata nasional. Artikel ini dikirimkan oleh pembaca ANBALI NEWS. Saksikan video “Video: Pesan Prabowo kepada Menteri Ekonomi Kreatif Indonesia” (wsw/wsw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top