Klaten –
Tahukah kamu kalau ada kampung setan di Klaten, Jawa Tengah? Warga desa selalu memberikan kejutan ketika menunjukkan alamat KTP.
Di Kabupaten Klate ada sebuah desa dengan nama Satanakylä yang tidak biasa. Desa ini secara administratif termasuk dalam wilayah Desa Tambakani di Kecamatan Jogonalani, Provinsi Klaten.
Beberapa warga Koloni Setan punya pengalaman unik, terutama yang berasal dari luar daerahnya, saat membaca nama koloni di KTP.
“Pertama, masyarakat sedikit kaget (melihat KTP warga), termasuk saya saat mulai bekerja di Jakarta,” kata warga Dusun Setan, Sugiono (34), pada Kamis (21/11) sore.
Saat itu, Sugiono mengaku pernah melamar ke sebuah perusahaan besar di Jakarta pada tahun 2010. Penjaga kaget melihat alamat dan KTP yang tertera.
Penjaganya kaget dan bertanya apakah alamat itu benar-benar disebut desa. Setan (artinya hantu). Saya jawab iya. Kalau tidak percaya, lihat saja daerahnya. kata Sugiono.
Penjaga itu kaget melihat alamat desanya di KTP Setan. Awalnya mereka terkejut, namun lama kelamaan orang lain paham dengan nama tersebut.
“Tidak apa-apa. Mungkin awalnya kaget. Saya tidak mengerti kenapa namanya tidak diubah,” jelas Sugiono.
Eka, warga Setana lainnya, mengatakan ada 14 RW di Desa Tambakan. Namun hanya ada satu nama yang benar-benar unik: Desa.
Nama ini juga mempertimbangkan fakta bahwa orang luar daerah akan terkejut melihat KTP-nya.
“Dalam satu desa ada 14 RW, tapi di sini hanya disebut demikian. Saya waktu di Tangerang juga kaget kenapa disebut Setan,” kata Eka dari rumahnya. Sama sekali tidak
Akibatnya, dia harus menuliskan nama desanya dengan benar, jelas Eka. Dijelaskan bahwa Setan ditulis e (huruf Jawa e dan peppetto), bukan e (huruf abjad).
“Kenapa setan? Ya nanti saya jelaskan cara bacanya yang huruf e (ejaan jawa e pepeto). Akhirnya…oh itu dia,” kata Eka.
Sebelumnya, pemukiman Setana disebut-sebut berada di kawasan selatan Desa Tambakan, dekat Desa Jotoni di Kecamatan Jogonalani dan Nansiria di Kecamatan Manislengo. Letaknya di ujung jalan utama, dekat SMPN 2 Jogonalan.
Pemukiman ini terbagi menjadi dua RT (tetangga) dan tidak terlalu besar, sekitar 200 rumah. Rumah warga biasanya terlihat sederhana, mirip dengan pedesaan Klaten.
Begitulah sebutan Awit Liyin (dan sejak dahulu kala disebut demikian), kata Liyanto, warga setempat. (47) Saat kami temui di sana, Kamis (21/11).
Riyanto mengaku berasal dari kampung setan. Namun, dia tidak mengetahui asal usul sejarah desa ini.
“Ingi (ya) dulu namanya Setan. Tapi jaman dulu banyak pohon besar, Mungur di sana, Mungur di sini (ini pohon asam, ini pohon asam).” kata Riyanto.
———
Artikel ini dimuat di ANBALI NEWSJateng.
Tonton video “Video: Unik! Klaten Punya Desa Setan, Tapi Bukan Horror” (wsw/wsw)