Jakarta –
Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengatakan perjudian online menjadi salah satu penyebab menurunnya daya beli masyarakat. Karena uang yang seharusnya digunakan untuk berbelanja dan meningkatkan perputaran ekonomi justru hilang karena perjudian.
“Menurunnya daya beli masyarakat selalu menjadi kambing hitam pemerintah, seolah-olah tim ekonomi kita tidak mampu. Enggak, harus saya sampaikan, masalahnya bukan lagi ekonomi, masalahnya perjudian online,” ujarnya di pusat bisnis. . acara di Universitas Trisakti, Kamis lalu.
Ia tak tanggung-tanggung mengklaim, berdasarkan hasil Badan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), sekitar Rp 960 triliun uang masyarakat yang digunakan untuk aktivitas perjudian online akan hilang.
“Hasil BPKP dalam satu tahun, uang kita yang masuk ke judi online 960 triliun per tahun. Kita baru dapat cicilan bulanan dari tetua desa, seperti kirim Rp 2 juta, saya kirim Rp 3 juta, pakai judi online Rp 1 juta, “jelas Maman.
“Dapat gaji Rp 10 juta, Rp 4-5 juta dipakai untuk judi online. Saya baru dapat pinjaman bank dari Mandir Bank Bank BRI untuk KUR yang digunakan untuk judi online,” ujarnya lagi.
Ia mengatakan jika uang tersebut dibelanjakan untuk kebutuhan konsumen, maka dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi akan sangat signifikan.
“Harusnya bisa ditarik uangnya. Bayangkan setahun Rp 960 triliun hanya untuk judi online, tapi kalau 960 triliun itu kita keluarkan maka perekonomian akan bergerak,” ujarnya. .
Sebagai tambahan informasi, berdasarkan data PPATK, peredaran uang terkait perjudian online mencapai Rp 327 triliun pada tahun 2023. Sedangkan omzetnya mencapai Rp 110 triliun pada kuartal I 2024.
Yang lebih memprihatinkan, sebanyak 197.540 anak berusia 11 hingga 19 tahun mengikuti perjudian online dengan nilai transaksi Rp 293,4 miliar. Keadaan seperti ini ditegaskan dapat menurunkan daya beli masyarakat karena banyak uang yang hilang akibat perjudian online. (fdl/fdl)