Jakarta –
Kemenko Perekonomian siap mendukung program prioritas pemerintah seperti ketahanan pangan, pangan bergizi gratis, perumahan, hilirisasi dan industrialisasi berbasis sumber daya alam, serta swasembada energi.
Untuk menggalakkan program ini, Kementerian Koordinator Perekonomian membuat program pembiayaan usaha produktif yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR). Selama hampir 10 tahun, KUR terus bertransformasi sesuai kebutuhan sektor produksi dan menjadi program ramah dalam meningkatkan peluang usaha di tengah berbagai tantangan yang dihadapi petani, peternak, nelayan dan pengusaha produktif lainnya.
“Misalnya, dalam konteks ketahanan pangan, sekitar 30% dari RDF yang didistribusikan secara historis terutama diarahkan ke sektor pertanian. Dalam konteks peningkatan produksi dan infrastruktur pedesaan, hal tersebut dapat digunakan untuk fungsi normal RDF,” ujarnya. Deputi Bidang Koordinasi dan Keuangan (14.11.2024).
Hal itu diungkapkannya dalam jumpa pers KUR, Rabu (13/11) di Ruang Koordinasi Kementerian Perekonomian. Sejak tahun 2015 hingga 31 Oktober 2024, sebanyak Rp1.827,2 triliun dialokasikan kepada 47,9 juta peminjam melalui penerapan subsidi bunga sebesar Rp172,2 triliun dari KUR pemerintah. Pada tahun 2024, per 31 Oktober 2024, KUR sebesar Rp246,58 triliun atau 88,06% dari target tahun 2024 sebesar Rp280 triliun yang disalurkan kepada 4,27 juta peminjam.
Menurut Ferry, kontribusi pemerintah dalam bentuk subsidi bunga jauh lebih besar yakni 10,6 kali lipat. Artinya setiap Rp 1 subsidi pemerintah mampu memberikan leverage 10,6 kali lipat dalam bentuk penyaluran KUR kepada masyarakat. Selain itu, tingkat kredit bermasalah (NPL) KUR juga mungkin lebih rendah dibandingkan tingkat NPL sebesar 2,19% atau 4,06% kredit UKM.
Mengingat kemudahan aksesnya, KUR juga berkontribusi terhadap pertumbuhan pinjaman UMKM nasional. Berdasarkan statistik perbankan Indonesia per Agustus 2024, KUR memberikan kontribusi sebesar 33,2% terhadap pinjaman UKM dan 6,5% terhadap pinjaman perbankan nasional. Ketersediaan KUR sebagai program pinjaman berbunga rendah juga terbukti mampu meningkatkan pertumbuhan makroekonomi. Pada tahun 2023, porsi penyaluran KUR terhadap PDB nominal sebesar 1,24%. Selain itu, KUR berkontribusi dalam perekrutan pegawai baru. Berdasarkan penelusuran BRIN, setiap 1 peminjam KUR dapat merekrut 3 pegawai baru. Dengan demikian, sepanjang tahun 2023, total penerima KUR berhasil diterima sebanyak 9,3 juta pekerja.
“Betapa fleksibelnya KUR untuk memasukkan hampir semua kebijakan pemerintah. Jadi kebijakan pemerintah apa pun, terutama yang terkait dengan UKM, pasti bisa dimasukkan ke dalam KUR,” kata Pasar Modal dan Gede Edy Prasetya, Wakil Kepala Lembaga Keuangan.
Keberhasilan program KUR tidak lepas dari sinergi yang kuat antara pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan, khususnya kementerian/lembaga terkait, Otoritas Jasa Keuangan, Otoritas Keuangan dan Pembangunan, pemerintah daerah, perusahaan penjaminan keuangan, dan bank penyalur.
Penyalur KUR diharapkan terus memastikan penyaluran KUR yang berkualitas dengan NPL di bawah 5%, serta mengoptimalkan akses KUR ke sektor produksi khususnya pendukung ketahanan pangan. Di sisi lain, dukungan penjamin KUR pada ekosistem KUR juga sangat penting.
Pemerintah mendorong para penjamin CUR untuk terus menerapkan penjaminan CUR sesuai regulasi, dan terus meningkatkan kapasitas manajemen risiko dengan menerapkan penjaminan CUR sesuai tata kelola yang baik.
“Kami sebagai penyalur sebagai bagian dari ekosistem KUR merasa bangga dengan dampak luar biasa yang diberikan KUR kepada pelaku UMKM satu dekade ini, serta perekonomian negara ini. Saya yakin KUR akan terus memberikan dampak yang semakin positif bagi masyarakat. ekosistem UMKM di masa depan, dan akan semakin berkontribusi terhadap perekonomian negara, jelas Direktur Usaha Mikro BRI Supari.
Tonton juga videonya: Alasan KUR Tidak Masuk Program Pencucian Kredit UMKM
Simak video “Menurut video Menteri Maman, ada kantor Kementerian UMKM di Gedung Smesco” (prf/nor)