Pesawat Buatan RI Jadi Andalan Negara Tetangga Genjot Pertanian, Punya 10 Unit

Jakarta –

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Direktur Bappenas Rachmat Pambudy melakukan kunjungan kerja ke PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Bandung hari ini. Kami berharap PTDI mendapat dukungan dari pemerintah untuk mengembangkan pasar pesawat terbang.

Kunjungan diawali dengan peninjauan fasilitas dan hall produksi PTDI, serta kapasitas dan kemampuan PTDI dalam mendukung industri penerbangan nasional.

Dalam konteks ini, rombongan mengunjungi aula Final Majelis Line, yang mencakup pesawat CN235-220 Flying Test Bed (FTB) dan badan pesawat NC212i, yang mendekati produksi untuk pengguna akhir TNI Angkatan Udara dan kemudian UAV MALE. hanggar dan hanggar N219.

“Sejak kunjungan Menteri Bappenas siang tadi, beliau telah mendukung PTDI dalam memperluas pasar penjualan. Berdasarkan laporan kami, DRRAA Thailand telah menggunakan 10 unit NC212i untuk operasional pertaniannya,” kata CEO PTDI Gita Amperiawan dalam keterangannya. keterangan tertulis, Kamis (14 November 2024).

Pada acara tersebut, Rachmat mendorong Kementerian Pertanian (Kementan) RI untuk mulai mengoptimalkan penggunaan pesawat produksi PTDI untuk menunjang operasional dan operasionalnya di sektor pertanian.

Rachmat juga menyampaikan dukungannya terhadap kelangsungan usaha, program pengembangan dan inisiatif penerbangan yang dilakukan PTDI, termasuk komersialisasi pesawat N219 khususnya di wilayah Kepulauan Riau (Kepri) untuk mendukung Program Transformasi Perekonomian Nasional Kepri, termasuk Amfibi N219. Program Pengembangan Pesawat Terbang.

Saat berkunjung ke hanggar pesawat N219, Gita menyampaikan keikutsertaan pesawat N219 dalam program transformasi ekonomi nasional yang digalakkan Bappenas. Pesawat N219 dikatakan sebagai produk kebanggaan Indonesia, namun juga merupakan kontribusi nyata PTDI terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia karena diperuntukkan sebagai pesawat yang melayani koneksi regional dan dirancang untuk mendorong pemerataan ekonomi di seluruh nusantara.

Hingga saat ini, PTDI telah berhasil mendapatkan kontrak enam pesawat N219 dari Kementerian Pertahanan/TNI AD dan lima unit dari Setdco Group untuk end user di Republik Demokratik Kongo.

Selain itu, sehubungan dengan Bali International Airshow 2024, PTDI berkomitmen untuk membeli dua unit pesawat N219 dari PT Indo Aviasi Perkasa untuk mendukung program transformasi perekonomian Kepri.

PTDI kini memulai babak baru dalam memenuhi kebutuhan pesawat amfibi di Indonesia. Mesin N219 yang sedang dikembangkan sebagai versi amfibi ini akan dilengkapi dengan komponen terapung yang terbuat dari material komposit, yang akan menggantikan roda untuk mendarat di perairan terbuka.

“PTDI terlibat penuh dan berkomitmen terhadap penelitian dan pengembangan pesawat amfibi N219, termasuk man-hour, utilisasi kapasitas produksi, dan serangkaian uji laboratorium,” jelasnya.

Program pengembangan pesawat amfibi N219 merupakan bagian dari inisiatif besar Bappenas dan salah satu model transformasi perekonomian Indonesia melalui strategi pengembangan industri dalam negeri. Dengan dukungan Bappenas, program pengembangan amfibi N219 juga didorong untuk berkembang menjadi simbol berkembangnya industri pertahanan yang mandiri sesuai dengan prioritas nasional bidang pertahanan dalam RPJMN 2020-2024.

Tonton juga videonya: Pesawat ini ditembak oleh gangster saat mencoba mendarat di Haiti

(bantuan/rd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top