Jakarta –
Budiman Sudjatmiko, Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), mengatakan Indonesia akan mengembangkan proses baru untuk menggunakan data kemiskinan. Data ini akan menjadi acuan baru pemerintah dalam pengentasan kemiskinan.
Budiman menjelaskan, data baru tersebut merupakan gabungan data dari berbagai kementerian dan lembaga yang akan digabungkan dan disusun oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Hal itu diungkapkan Budiman usai menggelar rapat koordinasi bersama dengan Menteri Sosial Saifullah Yusuf. Direktur BPS Amalia Adininggar Widyasanti.
“Kesimpulan pertama kami akan memantau perjanjian penggunaan data dari masing-masing kementerian dan lembaga yang ada, apa perjanjian penggunaannya,” kata rapat koordinasi yang digelar di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Jumat (22 November 2011). Lalu, jelas Budiman.
Budiman menjelaskan, data kemiskinan yang dikelola kementerian dan lembaga pada bulan ini dikumpulkan langsung dari BPS. BPS kemudian akan menyusun data tersebut menjadi data yang lengkap untuk digunakan semua pihak.
“Sebenarnya kita kumpulkan di bulan November, selang waktu dua hari, pertama dari PLN, lalu Pertamina, lalu Kemensos, lalu Rekosek, lalu P3KE, semuanya sudah dikumpulkan. Sekarang tinggal bagaimana menyusun soal-soal yang sudah dikumpulkan itu. ” dan tepat,” jelas Budiman.
Selain menggabungkan data yang ada, Budiman menjelaskan bahwa banyak survei data kemiskinan hingga saat ini gagal menangkap kelompok-kelompok yang sulit dicatat.
Misalnya, seseorang tidak mempunyai tempat tinggal tetap dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Pihaknya akan mengembangkan langkah-langkah khusus untuk menggunakan model ini dalam mendata masyarakat miskin.
“Banyak metode penyelidikan dan pendataan sensus yang tidak bisa menjaring masyarakat miskin yang tidak jelas tempat tinggalnya. Mereka adalah pengembara di tempat tinggalnya. Tapi jumlahnya cukup besar dan ke depan akan mendapat perlakuan khusus,” ujarnya. . Budiman menjelaskan.
Menteri Sosial Saifullah Youssef sendiri menambahkan, pemerintah menargetkan tersedianya data kemiskinan baru pada akhir tahun. Dengan cara ini, data baru akan tersedia sebagai referensi untuk langkah-langkah pengentasan kemiskinan seperti bantuan sosial pada tahun depan.
“Itulah tujuan kita tahun ini, kalau bisa dan mudah-mudahan tahun ini kita bisa mencapai tujuan itu,” kata Saifulla. Jadi tahun depan kami mungkin bisa melakukan itu sehingga kami bisa membuat pedoman.”
Lihat juga: Strategi Penanggulangan Kemiskinan Budiman: Jangan Beri Uang Tapi Berdayakan
(p/rd)