Jakarta –
Media sosial X dihebohkan dengan banyaknya netizen yang membagikan informasi bahwa dokter gigi bisa mencegah HIV (Human Immunodeficiency Virus). Pasta gigi digunakan untuk “mencuci” tubuh sebelum dan sesudah tidur.
“Dikutuk karena menyebarkan pesan bahwa HIV dan PMS bisa disembuhkan dengan melakukan hubungan seks sebelum dan sesudah menyikat gigi. Mudah-mudahan hari Senin. Karena diajarkan seperti itu hanya mitos,” tulisnya. .
“Wah ada yang percaya???? Ya ampun memang kita punya masalah dengan pendidikan perempuan,” ujar salah satu warganet menanggapinya.
Lantas, benarkah pasta gigi bisa melindungi seseorang dari HIV (human immunodeficiency virus) atau penyakit menular seksual (IMS) lainnya?
Menanggapi hal tersebut, Inspektur Kesehatan SpOG dr Boyke Dian Nugraha mengatakan pasta gigi tidak bisa mencegah infeksi HIV. Menurutnya, ini adalah “ilmu” palsu dan sayangnya banyak orang yang mempercayainya.
“Bohong. Mitos. Penipuan. Kenapa? Karena orang yang berhubungan intim, kalau berhubungan intim, penyakitnya semua,” kata dr. Boyke saat ditemui ANBALI NEWS di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Minggu (1/12/2024).
“Cara terbaik (mencegah) HIV adalah dengan menggunakan kondom, itu juga melindungi sekitar 90 persen. Sejauh ini, belum ada obat atau apapun yang bisa mencegah HIV-AIDS.
Menurut dr Boyke, cara mencuci perut dengan pasta gigi sebelum dan sesudah tidur menimbulkan masalah iritasi, terutama pada penderita penyakit.
Dr. Boyke, mereka yang percaya bahwa dokter gigi dapat mencegah infeksi HIV lebih mungkin terkena penyakit tersebut.
“Kalau pakai pasta gigi apa saja, mereka kena HIV dulu. Dia yakin akhirnya dia bilang, ‘Ahh tidak, bagaimana saya bisa aman (berhubungan seks) karena ‘Saya menggosok pasta gigi itu, dia kena HIV,'” kata dr. Boyke.
“Kalau dia tidur dengan orang lain, dia akan menularkan penyakit,” lanjutnya.
Selama enam bulan pertama, HIV tidak menimbulkan gejala pada penderita. Menurut Dr. Wah, inilah kenapa banyak orang percaya bisa “menyembuhkan” kerusakan gigi. Tonton video “Video: Apa Kata Menteri Kesehatan tentang Masalah Pemberian Obat ARV pada Remaja Pengidap HIV” (dpy/up)