Denpasar –
Ekspatriat kembar asal Ukraina, Ivan Volovod dan Mikhita Volovod, tidak berangkat ke Bali untuk berlibur. Mereka juga direkrut sebagai pekerja pabrik farmasi.
Orang asing ganda itu juga menjelaskan alasan mereka berangkat ke Bali untuk bekerja sebagai petani ganja di pabrik farmasi berupa laboratorium rahasia di Desa Cerah, Desa Thibupeneng, Kuda Utara, Padung, Bali.
“Negara saya kehabisan uang. Lalu, Roma mengundang saya ke Bali. Dia menjanjikan saya tempat tinggal,” kata Maikita melalui penerjemahnya saat sidang di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Kamis (28/11) lalu. )
Mikita dan Ivan menerima undangan Roman ke Bali. Sesampainya di Pulau Dewata, Maikita dan Ivan diberi akomodasi di sebuah vila dan diajari cara menanam ganja hingga siap dipanen.
Maikita mengaku tidak memiliki pengetahuan atau keahlian di bidang pertanian. Saat berada di vila, dia dan Ivan diam-diam diajari oleh Roman cara menanam mariyuana.
Roman sendiri belajar menanam ganja sambil berkomunikasi menggunakan laptop dengan seorang pria yang berperan sebagai instruktur. Selain ganja, kata Maikita, ada obat kimia bernama mephedrone yang dibuat langsung oleh Roman.
“Kami diajari menanam ganja di Bali hingga Roman memanennya. Dia (Roman) berkomunikasi dengan instrukturnya,” kata Maikita.
Mikita dan Evan mengaku kaget saat mengetahui mereka membantu gembong narkoba menanam ganja. Namun si kembar sepakat tak berani melawan karena diancam oleh Roman.
Karena itu, Maikita mengaku mengundurkan diri karena disuruh menanam ganja. Selain itu, ia dan saudara kembarnya juga diberi gaji harian dan uang saku. Mereka juga menyewa mobil untuk transportasi sehari-hari selama enam bulan dengan harga Rp 30 juta.
“Saya merasa tidak nyaman dalam mobilitas sehari-hari jika menggunakan sepeda motor,” ujarnya.
Hakim Agung Putu Tsuyoka menanyakan apakah Mikita dan Ivan terlibat dalam pengembangan obat jenis mephedrone yang ditemukan di laboratorium rahasia. Untuk pertanyaan ini, Maikita menjawab tidak.
Maikita pun mengaku belum mengetahui berapa harga jual ganja tersebut setelah panen. Ia mengungkapkan, dirinya hanya bertugas menanam ganja hingga siap dipanen. Ganja Romawi Dipanen.
Roman juga berhubungan langsung dengan pembuatan obat mephedrone. Saat ditanya keberadaan Roman kini, Maikita menjawab ia mendengar kabar Roman berada di Thailand.
“Saya tidak tahu berapa harga ganja yang dijual setelah panen. Orang Romawi mengambil semua hasil panen ganja,” ujarnya.
Pada Kamis (2/5/2024), Bareskrim Polri menangkap Ivan dan Mikita saat menggerebek vila Sunny Villages di Desa Tibupeneng, Canggu, Padung. Tim Reserse Kriminal Gabungan Polri dan Bea Cukai mengamankan sejumlah barang bukti antara lain alat cetak ekstasi, 9.799 gram ganja hidroponik, 437 gram mephedrone, dan ratusan kilogram berbagai bahan kimia prekursor. Mephedron.
Polisi juga menyita berbagai jenis peralatan dari laboratorium ganja dan mephedrone. Selain pria kembar asal Ukraina, aparat juga menangkap Konstantin Kruts, warga negara Rusia (WN) dan Lasuarti Mudasir, warga negara Indonesia.
——-
Artikel ini dimuat di ANBALI NEWSBali. Tonton video “2 Bule Swiss Hot Jadi Pernikahan Tionghoa di Klagenfurt” (wsw/wsw)