Jakarta –
Tes breathalyzer merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi pramugari sebelum mulai bertugas. Namun pramugari dan pramugari kedapatan melintasi antrian.
Menurut CBS News, Selasa (3/12/2024), itu adalah awak kabin Delta Airlines. Saat itu, mereka hendak terbang dari Amsterdam menuju Bandara Internasional JFK di New York.
Awalnya, pihak berwenang Belanda melakukan tes breathalyzer atau breathalyzer dengan menggunakan analisis napas acak. Pramugari dilaporkan memiliki kadar alkohol dalam darah tujuh kali lipat dari batas legal pramugari, atau kurang dari 0,04 persen. Pramugari gagal karena levelnya 0,02 persen.
Masing-masing akan didenda berbeda-beda, pramugari didenda lebih banyak, 1.900 euro atau Rp 31,7 juta, sedangkan pramugari didenda 275 euro atau Rp 4,5 juta.
Seorang pramugari dari maskapai lain yang gagal tes juga dikenakan sanksi karena kadar alkoholnya melebihi batas 6,5 kali lipat. Dia didenda 1.800 euro atau Rp 30 juta.
Pihak berwenang Belanda menginterogasi 445 pilot dan pramugari selama tiga jam di Bandara Schiphol.
Juru bicara maskapai penerbangan yang berbasis di Atlanta tersebut mengatakan kepada CBS News bahwa insiden tersebut tidak mempengaruhi penerbangan.
“Kebijakan alkohol Delta termasuk yang paling ketat di industri ini dan kami tidak menoleransi pelanggaran. Karyawan dibebaskan dari tugas yang dijadwalkan dan penerbangan berangkat sesuai jadwal,” kata juru bicara tersebut.
Peraturan penerbangan Eropa membatasi konsumsi alkohol bagi awak penerbangan, dan Belanda secara khusus melarang pilot dan awak pesawat minum 10 jam sebelum penerbangan, Aviation A2Z melaporkan. Namun, Badan Keamanan Penerbangan Eropa memperingatkan bahwa mengikuti aturan waktu “botol ke gas” tidak menjamin kepatuhan terhadap kadar alkohol dalam darah yang sah.
Di Amerika Serikat, Administrasi Penerbangan Federal (FAA) merekomendasikan delapan jam antara minum dan terbang, dan karyawan akan diskors jika kadar alkohol dalam darah mereka 0,02 atau lebih tinggi selama tes wajib. Saksikan video “Mengamati Gerhana Matahari dari Pesawat Delta Airlines” (bnl/fem)