Terungkap! AS Pilih-pilih Eksportir Udang RI yang Kena Bea Masuk Antidumping

Jakarta –

Kementerian Kelautan dan Perikanan (MMF) mengumumkan bea masuk antidumping ekspor udang ke Amerika Serikat (AS) diturunkan dari 6,3% menjadi 3,9%. Namun kebijakan tersebut tidak berlaku untuk seluruh eksportir udang Indonesia.

PT Bahari Makmur Sejati (BMS) dikenakan bea masuk antidumping sebesar 0% atau bebas berdasarkan penetapan akhir atau keputusan Departemen Perdagangan Amerika Serikat (USDOC) atau Departemen Perdagangan Amerika Serikat tanggal 22 Oktober 2024. dari bea masuk anti dumping.

Sementara itu, PT First Marine Seafood (FMS) dan eksportir udang beku lainnya masih dikenakan bea masuk antidumping sebesar 3,9%. Sebelumnya, PT FMS dan eksportir lainnya dikenakan bea masuk antidumping sebesar 6,3%.

Erwin Dwiyana, Direktur Pemasaran Direktorat Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Pertanian, mengatakan eksportir udang keberatan dengan perbedaan tarif tersebut.

“Keberatannya karena ada perusahaan yang nol yaitu BMS. Jadi keberatan pertama mereka memasukkan 3,9% ini ke dalam industrinya. Karena 3,9% itu seperti harus membayar biaya masuk ke Amerika dan akan menjadi dibayar 3,9% Sementara perusahaan nol persen, kata Erwin saat ditemui, Senin (28/10/2024) di Gedung Mina Bahari. di IV, KKP, Jakarta Pusat.

Dia menjelaskan, perbedaan besaran bea masuk antidumping tersebut didasarkan pada perhitungan keuntungan eksportir udang.

“Mereka hitung marginnya, keuntungan perusahaan di Indonesia seperti apa. Jadi dumpingnya karena klaim perusahaan, atau ekspor kita dijual lebih murah di dalam negeri. Mereka hitung dari selisih dumping,” jelasnya.

Pihaknya terus mengupayakan pembebasan bea masuk antidumping. Salah satu upayanya adalah dengan mengembangkan kerja sama dengan Departemen Perdagangan dan KBRI Washington

“Itulah mengapa kami aktif bersama teman-teman kelompok kerja dan teman-teman dari Departemen Perdagangan dan KBRI Washington, DC, untuk memperjuangkan penurunan tarif, atau jika dumping kembali terjadi, tujuan kami akan hilang,” dia menambahkan. Nyalakan persaingan tidak sehat di halaman berikutnya. Klik saja

(rasa hormat/hormat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top