Jakarta –
Kehadiran koneksi internet menjadi hal yang sangat penting di semua negara saat ini. Apalagi di Indonesia yang merupakan negara kepulauan, kehadiran internet dapat menghubungkan satu daerah dengan daerah lainnya.
Untuk itu, pemerintah Indonesia terus berupaya menjalin kerja sama dengan banyak pihak agar Internet dapat dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat Indonesia dari berbagai daerah. Melalui semangat tersebut, pemerintah melalui Kementerian Telekomunikasi dan Telekomunikasi (BAKTI) terus berupaya menyediakan jangkauan internet melalui proyek Palapa.
Palapa Ring merupakan proyek pemerintah yang dijalankan oleh Badan Telekomunikasi dan Komunikasi Indonesia (BAKTI) yang menghubungkan 57 kabupaten/kota di Indonesia. Proyek ini dinamakan ‘jalan tol langit’ yang bertujuan menyediakan internet berkualitas tinggi dari Sabang hingga Merauke.
Wisata Gedung Palapa Ring
Upaya pembangunan proyek ini sebenarnya sudah berlangsung sejak tahun 1998 melalui pembangunan Nusantara 21 yang merupakan cikal bakal Palapa Ring. Sayangnya, krisis ekonomi saat itu membuat proyek ini tidak bisa dilaksanakan.
Pada tahun 2005 dilakukan upaya untuk melaksanakan proyek ini khususnya pada acara Infrastruktur I. Pada tahun yang sama muncul konsep National Fiber Optic Ring (CSO-N) PT Tiara Titiyani Telekomunikasi (TT-Tel). Program tersebut merupakan jaringan internet melingkar dengan jarak 25.000 kilometer dari Sumut hingga Papua Barat.
Setiap dering akan mengirimkan koneksi broadband dari satu jaringan ke jaringan lainnya di setiap area. Entri ini akan memungkinkan jaringan serat optik cepat dengan kapasitas 300 gbps hingga 1.000 gbps di wilayah tersebut.
Pemerintah kemudian mempopulerkan ide tersebut dengan nama Palapa O2 Ring. Namun karena kesamaan merek ponsel, pemerintah mengubah nama proyek serat optik ini menjadi Palapa Ring dan menjadi proyek nasional berdasarkan Perpres Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Proyek Negara.
Proyek ini terbagi menjadi tiga bagian, yakni Palapa Ring Kulon, Palapa Tengah, dan Palapa Timur. Khusus Palapa Barat dan Palapa Tengah telah selesai dibangun pada tahun 2016. Sedangkan Palapa Timur baru selesai dibangun pada 17 Agustus 2019.
Pembangunan Palapa Ring tidak berjalan. Lokasi yang berbeda-beda di setiap daerah menjadi tantangan tersendiri, salah satunya pada saat pembangunan Palapa Timur.
Palapa Ring Barat, Tengah, dan Timur sudah beroperasi
Saat ini Lingkaran Barat, Palapa Tengah dan Timur aktif dan menjadi ‘tulang punggung’ Internet di Indonesia. Khususnya di Palapa Ring Kulon, proyek yang menghubungkan Sumatera, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Barat. Ia juga memiliki total panjang serat optik 2.119 km, dimana 1.718 km adalah kabel bawah air dan 401 km adalah kabel terestrial.
Palapa Central Ring terbagi menjadi 6 proyek yang menghubungkan Kalimantan Timur, Sulawesi, dan Kepulauan Maluku. Proyek ini memiliki kabel serat optik sepanjang 3.101 km, yang terdiri dari 1.798 km kabel bawah air dan 1.303 km kabel terestrial.
Sedangkan Palapa Ring Timur terbagi menjadi 10 proyek menggunakan teknologi serat optik dan 5 proyek lainnya menggunakan gelombang mikro yang menghubungkan Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua.
Tali di sekitar Lingkar Palapa Timur lebih panjang dibandingkan Palapa Barat dan Tengah. Berdasarkan statistik, Palapa Ring Timur memiliki panjang kabel serat optik sepanjang 6.938 km, dimana 4.557 km merupakan kabel bawah air dan 2.381 km merupakan kabel terestrial. Saksikan video “Digitalisasi Mengubah Kehidupan Nelayan Anambas” (prf/ega)