Jakarta –
NielsenIQ (NIQ) merilis laporan Retail Shopping Barometer Indonesia yang memuat data penjualan ritel produk teknologi konsumen termasuk PC dan ponsel.
NIQ Retail Shopping Barometer Indonesia memberikan gambaran lengkap mengenai belanja ritel di Indonesia untuk produk FMCG dan produk teknologi. Ikhtisar berbagai kategori dan saluran distribusi ini didasarkan pada data penjualan ritel aktual dan diterbitkan setiap triwulan oleh NIQ untuk memberikan gambaran preferensi belanja konsumen kepada pelaku industri ritel.
Temuan NIQ menunjukkan konsumen Indonesia menghabiskan Rp 256 triliun pada kuartal III 2024 untuk membeli kebutuhan sehari-hari pada kategori barang konsumsi cepat saji (FMCG) dan teknologi konsumen, termasuk PC, tablet, dan ponsel.
Dari total belanja tersebut, sektor FMCG menyumbang 81% (Rp 208 triliun) dan produk teknologi menyumbang 19% (Rp 47 triliun). Angka belanja ini meningkat sebesar 4,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Selama musim libur akhir tahun, konsumen diperkirakan akan terus meningkatkan belanjanya sehingga berdampak pada pertumbuhan pasar,” kata Vivi Sasongko, Executive Director Retail Vertical NIQ Indonesia, dalam keterangannya, Selasa (3 /12/2024).
NIQ meyakini dengan berlanjutnya pertumbuhan ekonomi dan stabilnya inflasi, belanja kebutuhan sehari-hari konsumen Indonesia di segmen FMCG akan terus meningkat pada kuartal berikutnya.
Selain itu, peningkatan belanja pada triwulan IV 2024 terutama disebabkan oleh perayaan Natal dan Tahun Baru yang ditandai dengan kegiatan hari raya dan perayaan sehingga konsumen akan membeli lebih banyak untuk memenuhi kebutuhannya. Sementara itu, belanja konsumen untuk teknologi dan barang tahan lama juga menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan tahunan sebesar 4,3% pada kuartal ketiga tahun 2024, sebagian besar didorong oleh sektor barang konsumsi teknologi. Pengeluaran pada sektor ini merupakan yang tertinggi dengan peningkatan sebesar 6,2% pada triwulan III tahun 2024 dan meningkat sebesar 12,7% dibandingkan tahun sebelumnya.
Dan posisi terdepan di sektor ini adalah IT (PC dan tablet) dan Telco (smartphone), dimana konsumen menghabiskan lebih banyak uang untuk membeli PC atau tablet dan produk ponsel yang menawarkan nilai lebih tinggi.
Di sisi lain, belanja untuk produk DIY dan perbaikan rumah justru turun sebesar 14,8%, dengan belanja untuk lampu LED menjadi kontributor terbesar, penurunan terbesar sebesar 16,9%. Demikian pula belanja produk peralatan rumah tangga (peralatan rumah tangga termasuk mesin cuci, AC, lemari es) turun 2,2%, dengan penurunan terbesar pada produk AC (-2,4%) dan mesin cuci (-5,4%). Tonton video “Video: Verel Bramasta mempertanyakan anggaran penelitian BRIN yang jauh dari ideal” (asj/fay)