Jakarta –
Petai atau yang secara ilmiah dikenal dengan Parkia Speciosa merupakan makanan khas Indonesia yang terkenal. Biji-bijian aromatik khusus ini dikonsumsi bersama makanan utama untuk meningkatkan cita rasa.
Namun buah naga disebut memiliki kadar purin yang tinggi sehingga berbahaya jika dimakan oleh penderita asam urat. Apa faktanya?
Ketua Persatuan Dokter Pengembang Obat Herbal Tradisional Indonesia (PDPOTJI) dr Ingrid Tania mengatakan petai mengandung purin dalam kadar yang tinggi, sehingga penderita asam urat atau asam urat harus berhati-hati dalam mengonsumsinya.
Namun, kata dr Ingrid, hal itu juga tergantung kelemahan kondisi orang tersebut.
“Ada yang punya jempol atau jempol, ada juga yang tidak. Jadi tergantung orangnya,” ujarnya saat dihubungi DateCom, Sabtu (23/11/2024).
Dr Ingrid mengatakan, penderita asam urat bisa makan pita jika memperhatikan kadar asam uratnya.
Ia menganjurkan makan pita secukupnya dan tidak berlebihan, maksimal 3 sendok makan penuh sehari.
Jika kadar asam urat dalam tubuh sedang tinggi, maka sebaiknya hindari makanan yang mengandung purin, seperti kentang.
Lanjutnya: “Tapi kalau tingginya tidak terlalu tinggi, meski sedikit lebih tinggi, tetap bagus. Tapi ya, berapa jumlahnya, tergantung kerentanan masyarakat.”
Misalnya kalau asam uratnya cepat naik, cegah dulu. Tapi, misalnya tidak terlalu cepat, dia tetap bisa menurunkan asam uratnya sedikit. ditambahkan
Di sisi lain, dr Ingrid mengatakan piti mengandung senyawa flavonoid yang mampu menurunkan kadar asam urat dalam tubuh. Oleh karena itu, kata dia, konsumsi teras memiliki sisi positif dan negatif.
“Sementara orangnya masih normal, kadar asam uratnya tidak tinggi,” imbuhnya. Tonton “Video: Kontribusi BPJS Kesehatan Meningkat di 2025, Mengapa?” (suk/suk)