Jakarta –
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sedang mencari pekerja rumah tangga. Selain itu, Menteri Gabungan Bidang Perekonomian Eirlangga Hartarto mengusulkan kepada pemerintah untuk membentuk gugus tugas PHK.
Airlangga menjelaskan, rombongan nantinya akan mempelajari berbagai cara teknis. Hal ini berujung pada gelombang PHK setelah Airlangga meminta kenaikan tarif terminal nasional (UMP) sebesar 6,5%.
Nanti kita pelajari di sana,” kata Ailangga di Hotel Mulia, Jakarta, Minggu (11/1/2024).
Sebagai informasi, jumlah pengangguran di Indonesia semakin meningkat. Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) mencatat ada 64.288 pekerja yang terkena PHK.
Data ini tercatat sejak awal tahun hingga 15 November 2024. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan data Kementerian Ketenagakerjaan pada akhir Oktober yang mencatat 63.947 pekerja terkena PHK.
Jumlah tersebut diungkapkan Direktur Pembinaan Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Sosial Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan Inda Anggoro Putri saat dihubungi ANBALI NEWS, Minggu (17/11/2024) lalu.
Dari 64.228 pekerja yang terkena PHK, Jakarta menjadi wilayah dengan jumlah pengangguran terbanyak yakni sebanyak 14.501 pekerja. Disusul Jawa Tengah sebanyak 12.492 pekerja dan Banten sebanyak 10.702 pekerja.
Berdasarkan data Ali Inda, 3 perusahaan teratas dengan jumlah PHK terbanyak adalah yang bekerja dengan jumlah pekerja lebih dari 28.000 orang. Dirilis di industri pakaian. Kemudian, terdapat lebih dari 15 ribu orang pekerja di industri jasa lainnya, dan lebih dari 8 ribu orang di sektor penjualan ritel atau mandiri.
“3 sektor yang PHK. Manufaktur 28.021. Pekerjaan jasa lainnya 15.572. Terakhir 8.399 grosir dan eceran,” tulis Inda dalam data yang diberikan kepada deticcom. (datang / datang)